Apa itu Oksalat?

Oksalat adalah senyawa kimia apa pun yang mengandung ion oksalat, yang merupakan bentuk asam oksalat anionik atau bermuatan negatif. Oleh karena itu, semua senyawa dalam keluarga ini adalah garam atau ester asam oksalat. Asam oksalat adalah asam dikarboksilat paling sederhana dan memiliki rumus HO2CCO2H; ada banyak variasi yang berbeda, dan banyak kombinasi potensial. Mereka banyak terdapat di alam, tetapi juga dapat disintesis di laboratorium untuk penggunaan skala besar. Senyawa ini memiliki sejumlah kegunaan industri, mulai dari bahan pembersih hingga pengawet makanan. Tergantung pada susunan kimia intinya, varietas yang berbeda dapat memiliki sifat yang sangat berbeda. Beberapa larut dalam air sementara yang lain tidak, misalnya, dan yang lain bisa menjadi zat pereduksi yang sangat kuat, bahkan sampai membocorkan nutrisi seperti zat besi dari darah. Lainnya menyebabkan penumpukan, terutama mineral seperti kalsium. Orang dengan masalah kesehatan tertentu sering disarankan untuk memantau asupan oksalat harian mereka untuk membantu mengurangi gejala atau gejolak.

Sumber dan Ketersediaan

Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya terdapat secara luas di alam, biasanya sebagai garam kalsium, natrium, atau kalium. Mereka umum dalam buah-buahan dan sayuran, di mana mereka sering memberikan rasa astringen atau pahit. Makanan tinggi oksalat termasuk bayam, rhubarb, stroberi, dan peterseli, meskipun hampir semua makanan nabati mengandung jumlah tertentu. Biasanya mereka tidak terlalu berbahaya, meskipun daun dan akar tanaman rhubarb sangat kaya akan oksalat, dan memakannya bisa menjadi racun.

Senyawa juga dapat disintesis secara artifisial di laboratorium. Rute ini seringkali lebih disukai untuk produksi skala besar pembersih rumah tangga atau bahan kimia, karena sering kali merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk memastikan konsistensi kekuatan dan komposisi.

Asam oksalat
Asam oksalat itu sendiri sangat kuat untuk asam organik dan merupakan zat pereduksi yang baik. Secara komersial, ia digunakan secara luas sebagai zat pemutih, penghilang karat, dan pemulih kayu. Sebagai asam, ia beracun, sangat mengiritasi, dan harus digunakan dengan hati-hati untuk menghindari tertelan atau kontak dengan kulit.

Pertanyaan Kelarutan
Kelarutan menyangkut seberapa mudah senyawa larut atau terdisosiasi dalam air. Natrium dan kalium oksalat cenderung cukup larut dalam air, sedangkan garam kalsium dan magnesium kurang larut. Kelarutan kalsium oksalat biasanya tercatat hanya 0.005 gram/Liter (g/L) pada pH fisiologis. Ini dapat memengaruhi segalanya, mulai dari penyerapan hingga stabilitas zat yang lebih besar yang menjadi bagiannya.

Faktanya, ketidaklarutan kalsium oksalat yang memberi senyawa ini signifikansi medisnya. Terbentuk ketika oksalat terlarut bertemu dengan ion kalsium yang terjadi secara alami di dalam tubuh, kalsium oksalat mengendap sebagai padatan dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar, terutama di ginjal. Kalsium oksalat adalah komponen yang paling umum dari batu ginjal, dan kandungan oksalat urin adalah faktor yang paling signifikan dalam menyebabkan pembentukan batu ginjal. Pasien yang rentan terhadap batu ginjal dapat diberikan diet rendah oksalat.
Sebagai Agen Chelat
Oksalat juga merupakan agen pengkelat yang baik, yang pada dasarnya berarti bahwa itu adalah zat yang dapat mengikat berbagai ion logam melalui gaya tarik elektrostatik. Dengan demikian, ia dapat memblokir ion agar tidak digunakan oleh tubuh, baik untuk kebaikan maupun keburukan. Oksalat besi chelated tampaknya menjadi faktor utama dalam asam urat, misalnya. Karena kelarutannya yang rendah, ia mengendap dari darah di persendian di mana kristal dapat menyebabkan rasa sakit yang menyiksa.

Asupan Rata-rata dan Masalah Kesehatan
Asupan oksalat harian rata-rata orang biasanya antara 80 dan 120 miligram per hari (mg/hari), meskipun dapat berkisar antara 40 hingga 350 mg/hari tergantung pada apa yang dimakan dan bagaimana persiapannya. Tingkat konsumsi mungkin bahkan lebih tinggi pada individu yang makan makanan khas Barat yang tinggi pengawet dan bahan kimia tambahan.
Oksalat juga dapat diproduksi melalui metabolisme vitamin C, dan dosis besar vitamin ini – lebih dari 2 gram sehari – tidak dianjurkan karena alasan ini. Oksalat yang paling larut dieliminasi dalam urin, sedangkan garam yang tidak larut dieliminasi dalam tinja. Kelebihan oksalat dalam urin dikenal sebagai hiperoksaluria, dan kelebihan dalam tubuh disebut hiperoksalosis. Kedua kondisi tersebut bisa berbahaya, terutama jika bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Kemungkinan Tautan Autisme
Beberapa ahli telah menghubungkan gangguan dalam metabolisme oksalat dengan diagnosis autisme pada anak kecil, dan beberapa teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini. Ada laporan bahwa diet oksalat terkontrol dapat bermanfaat dalam membantu anak-anak autis mengontrol kondisi mereka, tetapi sejauh ini informasi ini hanya bersifat anekdot.