Konsekuensi dari sifilis yang tidak diobati dapat merugikan. Jika tidak diobati, sifilis dapat sangat merusak jantung sehingga seseorang dapat mengalami gagal jantung. Ini juga dapat menyebabkan masalah neurologis seperti stroke dan kejang dan pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan. Penelitian menunjukkan bahwa sifilis yang tidak diobati dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit menular seksual lainnya seperti HIV. Selain itu, wanita hamil dengan sifilis dapat dibiarkan dengan konsekuensi menularkan infeksi ke anak mereka yang belum lahir.
Sifilis adalah jenis infeksi bakteri yang umumnya disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Dalam kebanyakan kasus, sifilis menyebar ketika infeksi masuk ke dalam tubuh, terutama melalui kulit yang rusak. Infeksi terjadi dalam beberapa tahap: tahap primer, sekunder, laten dan tersier. Sifilis yang tidak diobati pada tahap primer umumnya akan berkembang menjadi tahap kedua, yang dapat berlanjut ke tahap selanjutnya ketika tidak ada pengobatan yang diterima. Sifilis sebagian besar diobati dengan penisilin atau antibiotik yang terkait erat dan cukup dapat disembuhkan bila diobati pada tahap awal.
Gejala sipilis umumnya bervariasi berdasarkan stadium. Selama tahap primer, luka tanpa rasa sakit dapat berkembang di tempat masuknya infeksi. Tanpa pengobatan, tahap sekunder dapat berkembang menjadi ruam, nyeri tubuh, demam dan kelelahan. Gejala tahap pertama atau kedua mungkin hilang, namun sifilis yang tidak diobati mungkin masih ada di dalam tubuh dan tetap dapat menular.
Sifilis laten adalah tahap di mana infeksi melakukan semacam tindakan menghilang. Selama tahap ini, orang tersebut mungkin tidak memiliki gejala sifilis luar. Gejala mungkin tetap tidak aktif untuk waktu yang lama. Bahkan jika ini terjadi, sifilis yang tidak diobati masih dapat berkembang ke keadaan yang paling berbahaya, yaitu stadium tersier.
Konsekuensi dari sifilis tahap akhir bisa sangat kritis dan bahkan fatal. Ini dapat secara signifikan merusak jantung dengan menyebabkan penyakit katup, peradangan aorta dan gagal jantung. Ini juga dapat menyebabkan gerakan otot yang tidak disengaja, stroke, kebutaan dan kelumpuhan. Selain itu, sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit menular seksual lainnya. Misalnya, HIV mungkin lebih mudah ditularkan melalui lubang kulit atau luka yang berkembang karena sifilis.
Sifilis yang tidak diobati juga dapat merusak otak. Neurosifilis adalah jenis infeksi yang dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini umumnya disebabkan oleh bakteri yang sama yang menyebabkan sifilis. Neurosifilis dapat menyebabkan demensia, mempengaruhi berjalan, menyebabkan kebingungan dan menyebabkan kebutaan. Ini juga dapat menyebabkan kelemahan, tremor dan kejang.
Konsekuensi lain dari sifilis yang tidak diobati adalah sifilis kongenital. Sifilis jenis ini ditularkan dari ibu hamil yang terinfeksi ke bayinya. Bayi yang lahir dengan sifilis mungkin mengalami luka kulit seperti yang dialami beberapa orang dewasa selain pembengkakan limpa atau hati, ruam dan penyakit kuning. Akibat penyakit ini pada bayi bisa berakibat fatal. Beberapa ibu dengan sifilis memiliki bayi lahir mati dan bayi yang bertahan hidup yang tidak diobati mungkin mengalami kejang, tuli atau sejumlah cacat fisik.