Ada banyak kondisi dan jenis cedera yang berpotensi menyebabkan pembengkakan vagina. Di antara yang paling umum adalah trauma pada area vagina selama hubungan seksual dan cedera akibat pukulan ke area tersebut. Beberapa wanita juga dapat mengalami pembengkakan ini setelah melahirkan, terlepas dari apakah mereka melahirkan melalui vagina atau operasi caesar (C-section). Infeksi vagina, termasuk infeksi jamur dan penyakit menular seksual (PMS) juga dapat menyebabkan pembengkakan dalam beberapa kasus. Selain itu, paparan bahan kimia yang keras dan menjengkelkan dalam bentuk sabun, deterjen, mandi busa, dan bahkan produk feminin beraroma dapat menyebabkan masalah atau membantu memperburuknya.
Salah satu penyebab paling umum dari pembengkakan vagina adalah beberapa jenis trauma. Misalnya, seorang wanita mungkin mengalami pembengkakan di daerah vagina setelah hubungan seksual yang kasar atau bahkan setelah berhubungan seks tanpa pelumasan yang cukup. Seorang wanita mungkin juga mengalami pembengkakan setelah cedera, seperti pukulan pada vagina. Beberapa wanita mungkin juga mengalami pembengkakan di area ini jika vagina terluka atau teriritasi saat menunggang kuda atau menari.
Terkadang wanita juga mengalami pembengkakan vagina setelah melahirkan. Pergerakan bayi melalui jalan lahir dapat menyebabkan trauma pada jaringan vagina, dan beberapa wanita mengalami pembengkakan di area ini yang berlangsung selama beberapa hari. Demikian juga, seorang wanita mungkin mengalami rasa sakit di daerah tersebut setelah melahirkan. Menariknya, seorang wanita mungkin juga mengalami pembengkakan setelah operasi caesar. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan hormonal, tekanan yang diberikan selama persalinan, upaya mendorong yang tidak berhasil, atau upaya persalinan pervaginam yang dibantu sebelum memutuskan operasi Caesar.
Infeksi vagina juga merupakan penyebab paling umum dari pembengkakan. Misalnya, gatal dan bengkak adalah gejala umum di antara wanita yang memiliki infeksi jamur vagina. Seorang wanita juga mungkin mengalami pembengkakan di daerah vagina setelah mengalami infeksi bakteri. PMS juga merupakan salah satu penyebab paling umum dari pembengkakan dan iritasi.
Bahan kimia terkadang dapat menyebabkan pembengkakan pada vagina juga. Misalnya, seorang wanita mungkin mengalami iritasi vagina setelah menggunakan deterjen baru atau sabun tubuh baru. Beberapa wanita juga merasa mandi busa, pembalut maxi beraroma, dan tampon menjengkelkan. Seorang wanita bahkan mungkin menemukan bahwa spermisida dan kondom yang dilumasi dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan atau berkontribusi pada masalah. Namun, begitu iritasi dan pembengkakan berkembang, sesuatu yang sederhana seperti menyeka dengan kertas toilet abrasif atau mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat dapat memperburuk keadaan.