Intoksikasi akut adalah diagnosis yang digunakan oleh manual diagnostik, seperti ICD (International Classification of Diseases), untuk menggambarkan seseorang yang telah diubah dalam satu atau lebih cara oleh zat yang memabukkan. Adalah umum untuk memikirkan alkohol, tetapi menurut ICD, obat apa pun yang diresepkan atau ilegal, yang dapat menyebabkan keracunan, dapat menyebabkan kondisi ini. Area yang mungkin terpengaruh oleh keracunan akut termasuk pola berpikir (kognitif), pola persepsi sesuatu, cara seseorang berperilaku, gerakan tubuh, dan penilaian seseorang. Masalah tambahan dapat muncul seperti muntah ekstrim dan ada beberapa risiko kondisi seperti menghirup muntah atau jatuh koma jika keracunan parah. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan sembuh saat tubuh pasien memproses zat yang menimbulkan masalah.
Dari perspektif diagnostik, diagnosis keracunan akut dibuat tanpa adanya bukti serangan kronis keracunan dan kondisi seperti ketergantungan obat atau alkohol. Perspektif orang awam sedikit berbeda. Jika seseorang tampaknya menderita keracunan akut, dan terutama jika sebagian besar fungsi tubuh yang berbeda terpengaruh, biasanya bijaksana untuk mencari bantuan medis. Bahaya jatuh koma atau menghirup muntah sangat kuat, terutama jika seseorang tidak sadar. Paling tidak, panggilan untuk pengendalian racun dianjurkan untuk mendapatkan nasihat medis tentang bagaimana untuk melanjutkan.
Reaksi fisik pada keracunan akut mungkin kebalikan dari apa yang biasanya diharapkan dari obat. Beberapa pasien akan menjadi sangat mengantuk atau tumpul secara kognitif karena mengonsumsi stimulan, dan yang lain mungkin menjadi hiper atau ditagih berlebihan karena penggunaan depresan. Kesehatan dasar seseorang juga dapat berkontribusi pada seberapa cepat keracunan terjadi. Obat-obatan yang dimetabolisme melalui hati atau ginjal mungkin lebih aktif di dalam tubuh jika organ-organ ini rusak, misalnya.
Selain itu, dengan obat-obatan seperti alkohol, faktor lain dapat menentukan seberapa cepat keracunan terjadi, seperti kebiasaan minum, berat badan, mengonsumsi atau gagal mengonsumsi makanan saat minum, dan penggunaan obat bersamaan, seperti antihistamin. Pengaruh lain pada bagaimana orang mabuk menjadi tergantung pada bagaimana mereka memandang obat yang akan mereka minum dan mengharapkannya untuk bertindak. Keracunan bisa lebih serius dari yang diperkirakan jika seseorang yang minum obat sangat yakin bahwa itu akan terjadi.
Keracunan akut, meskipun sementara, merupakan skenario yang berbahaya secara medis. Obat apa pun dengan kekuatan memabukkan, seperti obat penenang, obat penghilang rasa sakit, antihistamin, dll., berpotensi menyebabkan reaksi ini berdasarkan kesehatan, status, dan kemampuan seseorang untuk memetabolisme obat. Jika gejala keracunan akut terjadi dengan penggunaan obat yang diresepkan, orang juga harus mencari bantuan medis, karena reaksi ini dianggap merugikan.