Kompetensi emosional adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya sendiri secara bebas. Itu berasal dari kecerdasan emosional, yang merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi emosi. Kompetensi dipelajari dan menentukan potensi seseorang untuk berinteraksi secara konstruktif dengan orang lain. Keterampilan sosial ini melibatkan pemanfaatan kompetensi individu, baik pribadi maupun sosial.
Kompetensi emosional pribadi bergantung pada kesadaran diri. Kesadaran diri ini merangkum pengakuan seseorang terhadap aspek pribadi seperti emosi individu dan bagaimana emosi tersebut mempengaruhi orang lain. Kompetensi pribadi juga bertumpu pada pengaturan diri, yaitu kemampuan untuk mempertahankan kontrol emosi dan menangani adaptasi. Seseorang harus terlebih dahulu dapat memahami emosi pribadinya sebelum emosi orang lain dipertimbangkan.
Kompetensi sosial adalah aspek individu lain dari kompetensi emosional. Ini mengacu pada empati terhadap orang lain. Keterampilan sosial itu penting, terutama dalam suasana kerja. Komunikasi dan manajemen konflik yang efektif memainkan peran besar dalam interaksi yang sukses.
Melalui kompetensi emosional, manusia memiliki kemampuan untuk bereaksi, tidak hanya terhadap emosi pribadinya tetapi juga terhadap yang dialami oleh orang lain. Dengan memahami emosi seperti marah, sedih, dan takut, seseorang dapat merespons dengan benar ketika orang lain mengalami emosi tersebut. Mengenali emosi pribadi membuat orang terbuka untuk merespons dengan tepat emosi yang dialami orang lain. Tanpa memahami emosi diri sendiri, sulit untuk berempati dan membantu atau memuji orang lain melalui emosi mereka.
Banyak psikolog dan dokter sejenis percaya bahwa kurangnya kompetensi emosional menyebabkan masalah emosional yang berbeda, yang pada gilirannya mengarah pada penekanan emosi. Penelitian telah menunjukkan bahwa internalisasi emosi dapat menyebabkan penurunan kesehatan fisik dan mental. Tingkat stres meningkat, yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti tekanan darah tinggi, kenaikan atau penurunan berat badan yang cepat, dan kelelahan. Penekanan emosional juga dapat menyebabkan depresi. Selain itu, hubungan dengan orang lain mungkin terganggu karena ketidakmampuan emosional menyebabkan kurangnya berbagi dan tanggapan emosional.
Meskipun ada banyak jenis masalah emosional yang dapat menyebabkan kesulitan dengan kompetensi emosional, kecerdasan emosional memainkan peran yang berpengaruh pada kemampuan seseorang untuk belajar kompetensi. Bagi orang yang menderita penyakit atau gangguan mental yang mengganggu keterampilan yang termasuk dalam kompetensi, dokter umumnya berusaha membantu mengembangkan kecerdasan emosional sebagai langkah awal. Ketika orang yang bermasalah memperoleh kemampuan untuk membedakan satu emosi dari yang lain, dia kemudian dapat mulai belajar bagaimana emosi ini harus diterapkan pada pengalaman sehari-hari.