Apa itu Stenosis Foraminal Saraf?

Stenosis foraminal saraf adalah penyempitan bukaan di sepanjang tulang belakang yang dirancang untuk memungkinkan saraf tulang belakang melewatinya. Penyempitan dapat menjepit dan menekan saraf, menyebabkan berbagai gejala tergantung pada saraf yang terlibat. Kondisi ini memiliki sejumlah penyebab dan biasanya ditangani oleh dokter seperti ahli saraf dan ahli bedah tulang belakang. Penting untuk menerima pengobatan untuk stenosis foraminal saraf karena kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada beberapa pasien.

Secara anatomis, istilah “foramen” atau “foramen” dalam bentuk jamak mengacu pada jenis bukaan apa pun. Tulang belakang dirancang dengan hati-hati untuk memberikan perlindungan maksimal pada sumsum tulang belakang, dengan bukaan untuk memungkinkan sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan bagian tubuh lainnya. Bukaan ini, yang dikenal sebagai formina saraf, dapat dilihat di kedua sisi setiap vertebra, menyediakan jalur untuk saraf tulang belakang.

Juga dikenal sebagai penyempitan foraminal saraf, stenosis foraminal saraf dapat bersifat bawaan pada beberapa pasien, tetapi lebih sering didapat. Seiring bertambahnya usia, sumsum tulang belakang sering mengalami degenerasi. Penyempitan dapat terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan taji tulang dan kelainan lainnya. Ini juga dapat dikaitkan dengan kerusakan pada cakram tulang belakang. Penyakit degeneratif tertentu juga berhubungan dengan stenosis foraminal saraf.

Pasien dapat melihat gejala seperti mati rasa, kesemutan, terbakar, dan nyeri tembak. Seorang dokter dapat menentukan saraf tulang belakang mana yang terlibat dengan mewawancarai pasien untuk mengetahui di mana rasa sakit dialami. Saraf tulang belakang sesuai dengan area tubuh tertentu dan orang akan mengalami rasa sakit di dalam dermatom tertentu, area yang dilayani oleh saraf tulang belakang individu. Setelah dokter mengidentifikasi dermatom yang terlibat, mereka dapat ditelusuri kembali ke akar saraf tulang belakang mereka.

Studi pencitraan medis juga dapat membantu untuk mengidentifikasi penyempitan foramina saraf. Mereka juga dapat memberikan informasi tentang jenis kerusakan tulang belakang lainnya dan tingkat kerusakan pada tulang belakang. Semua informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan rencana perawatan. Beberapa pilihan termasuk pembedahan, implantasi perangkat manajemen nyeri, terapi fisik, dan manajemen proses penyakit yang mendasari yang berkontribusi terhadap penyempitan foramina.

Ketika mendiskusikan pilihan pengobatan untuk stenosis foraminal saraf, pasien mungkin merasa terbantu untuk menanyakan tentang prognosis dengan berbagai jenis perawatan. Ini dapat membantu pasien mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pilihan yang mereka pilih. Penting juga untuk mempelajari tentang risiko dan komplikasi yang terkait dengan pengobatan stenosis foraminal saraf, karena masalah ini mungkin penting untuk proses pengambilan keputusan.