Migrain oftalmik sering disebut migrain okular atau mata. Mereka relatif umum dan dapat menyebabkan gejala migrain tradisional, seperti nyeri, serta gangguan penglihatan. Meskipun tidak nyaman, migrain oftalmik umumnya dianggap sebagai kondisi medis yang tidak berbahaya.
Migrain biasanya dikaitkan dengan sakit kepala, namun, pasien dengan jenis migrain ini mungkin tidak mengalaminya setiap saat. Sebaliknya, episode ini biasanya menyebabkan aura migrain, atau gangguan penglihatan. Selama ini, pasien mungkin melihat bintik-bintik buta di bidang penglihatan mereka, kilatan cahaya, atau pola zig-zag berkedip. Mereka mungkin juga melihat bintik-bintik, atau bintang.
Ketika migrain oftalmik mengganggu penglihatan, pasien harus mengambil beberapa tindakan pencegahan keamanan. Misalnya, jika mengemudi, pasien harus menepi ke sisi jalan dan menunggu sampai lewat. Demikian pula, pasien tidak boleh mengoperasikan mesin selama suatu episode. Cukup duduk dan menunggu untuk lulus akan membantu mencegah kerusakan fisik dari distorsi penglihatan.
Sementara penyebab pastinya masih spekulatif, umumnya dianggap terkait dengan gangguan aliran darah ke otak. Meskipun penggunaan istilah seperti mata dan mata, migrain ini berasal dari otak pasien. Episode ini mungkin disebabkan oleh penyempitan, atau pengetatan, pembuluh darah otak.
Orang-orang tertentu mungkin lebih rentan untuk mengembangkan migrain oftalmik. Ada kemungkinan bahwa wanita, terutama mereka yang berusia di bawah 40 tahun, lebih berisiko mengalami episode ini. Memiliki riwayat keluarga migrain juga dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi. Mereka mungkin juga lebih umum pada orang yang juga memiliki kondisi medis tertentu lainnya, seperti depresi dan epilepsi.
Migrain jenis ini mungkin dipicu oleh rangsangan eksternal atau internal, seperti perubahan tekanan barometrik udara atau hormon seseorang. Kafein dan bahan tambahan makanan, seperti MSG, juga dapat memicu migrain. Kurang tidur, stres, dan obat resep, serta konsumsi alkohol juga dapat memicu migrain okular.
Pasien yang menduga bahwa mereka mungkin menderita migrain okular harus berkonsultasi dengan dokter mereka. Meskipun migrain itu sendiri umumnya tidak berbahaya, pasien mungkin menderita kondisi medis berbeda yang menunjukkan gejala serupa. Misalnya, ablasi retina juga menyebabkan kilatan cahaya dan gangguan penglihatan serupa. Jika pasien mengalami kondisi ini, bukan migrain okular, ia akan memerlukan pembedahan sesegera mungkin untuk mencegah kehilangan penglihatan permanen.
Migrain oftalmik umumnya tidak diobati, karena mereda dengan sendirinya. Pasien mungkin menderita dari mereka kadang-kadang atau sering. Episode migrain yang sering atau parah dapat dikurangi dengan obat-obatan. Selain itu, pasien dapat mengevaluasi kemungkinan pemicu, dan mengambil tindakan untuk mengurangi atau menghilangkannya.