Apa Gejala Kelumpuhan yang Paling Umum?

Gejala kelumpuhan yang paling umum adalah ketidakmampuan untuk bergerak, ketidakmampuan untuk merasakan sesuatu menyentuh bagian tubuh, mati rasa karena dingin atau panas, masalah penglihatan, dan inkontinensia. Mengobati kelumpuhan sering kali mencakup operasi dan rehabilitasi fisik yang ekstensif. Tergantung pada jenis dan penyebab kelumpuhan, kondisi ini dapat diatasi dengan cepat atau masalah seumur hidup.

Gejala kelumpuhan biasanya tergantung pada jenis kelumpuhan yang dialami orang tersebut. Monolegia berarti hanya satu tangan atau kaki lumpuh, diplegia berarti dua anggota badan terpengaruh, paraplegia berarti batang tubuh dan kaki lumpuh, hemiplegia berarti satu sisi tubuh lumpuh, dan quadriplegia berarti batang tubuh dan kedua lengan dan kaki lumpuh. Karena penyebab kelumpuhan biasanya menentukan jenis kelumpuhan yang dialami seseorang, gejala kelumpuhan mungkin berbeda atau bervariasi dalam derajatnya.

Penyebab utama kelumpuhan adalah stroke, yaitu hilangnya kontrol dan fungsi di otak karena kurangnya suplai darah. Gejala kelumpuhan pada korban stroke biasanya meliputi hemiplegia, bicara cadel, dan kehilangan penglihatan. Untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran normal dan makan makanan rendah natrium yang sehat untuk mencegah aterosklerosis, yaitu penyumbatan arteri. Karena arteri yang tersumbat mempersulit darah untuk mengalir dengan bebas, seseorang dengan arteri yang tersumbat mungkin memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kelumpuhan akibat stroke.

Trauma adalah penyebab lain kelumpuhan. Gejala kelumpuhan akibat trauma biasanya dimanifestasikan dengan ketidakmampuan untuk bergerak. Hal ini paling parah bila merupakan trauma pada kepala atau leher karena gangguan suplai darah bisa menjadi akibat dari pendarahan internal atau pendarahan. Jika trauma mengenai tulang belakang, ketidakmampuan untuk bergerak bisa sama seriusnya dengan quadriplegia di mana orang tersebut hanya memiliki kemampuan untuk menggerakkan kepalanya.

Penderita multiple sclerosis juga menunjukkan gejala kelumpuhan karena keterampilan motorik mereka merosot. Penyakit ini menyebabkan otak dan tubuh mengirimkan sinyal campuran karena kerusakan sistem saraf pusat. Penderita multiple sclerosis biasanya memburuk dari waktu ke waktu dan dapat berpindah dari kelumpuhan sebagian hingga kelumpuhan total seiring dengan perkembangan penyakit.

Gejala kelumpuhan pada penderita cerebral palsy berbeda dengan penderita multiple sclerosis. Cerebral palsy adalah cacat sistem saraf pusat yang hadir pada atau segera setelah lahir. Saat orang tersebut tumbuh, kondisinya dapat memburuk dan menyebabkan koordinasi dan keterampilan motorik yang buruk. Seringkali seseorang dengan cerebral palsy mengalami kesulitan berbicara dan berjalan. Lengan atau tangan mereka mungkin juga tertarik ke tubuh mereka dan mereka mungkin menunjukkan kelumpuhan parsial.