Kista odontogenik adalah kantung yang terikat membran yang dapat kosong atau diisi dengan zat atau cairan kental. Selaput kista jenis ini berasal dari sel epitel yang memproduksi gigi. Ada sekitar enam jenis kista ini. Nomenklatur dan deskripsi dari berbagai jenis kista odontogenik bisa sangat bervariasi. Sebagian besar kista ini diobati dengan operasi pengangkatan.
Jenis kista odontogenik yang paling umum adalah kista periapikal atau radikular. Kista jenis ini terbentuk ketika isi gigi yang mati dan membusuk bocor ke jaringan di dasar gigi. Jaringan yang meradang merangsang pertumbuhan sisa sel epitel embrio dan akhirnya mengarah pada pembentukan kista. Pencabutan gigi mati biasanya menyebabkan reabsorpsi kista periapikal, tetapi bila hal ini tidak terjadi, kista perlu diangkat melalui pembedahan dan ditinjau secara patologis.
Kista dentigerous adalah jenis kista odontogenik kedua yang paling umum. Kista ini berkembang di dalam rongga gigi yang gagal erupsi dari gusi. Jenis kista yang sangat mirip adalah tumor odontogenik keratocyst, juga dikenal sebagai kista primordial, yang terbentuk ketika jaringan di dalam folikel gigi gagal berkembang menjadi gigi dan malah menghasilkan kista.
Ketika kista terbentuk di dekat pangkal gigi geraham yang hanya sebagian erupsi dari gusi, itu disebut kista paradental. Kista Gorlin, juga disebut kista odontogenik kalsifikasi, biasanya terbentuk di bagian depan rahang dan sering dikaitkan dengan gigi impaksi. Kista odontogenik kelenjar adalah kista yang sangat terisolasi yang ditemukan di rahang bawah.
Semua jenis kista ini biasanya ditemukan selama pemeriksaan radiologi rutin tahunan gigi di kantor dokter gigi. Mereka juga dapat ditemukan ketika alasan untuk gigi yang tidak erupsi dieksplorasi oleh dokter gigi. Kadang-kadang, kista odontogenik menghasilkan sedikit rasa sakit atau ketidaknyamanan yang akan mengarahkan pasien untuk mengunjungi dokter giginya.
Perawatan tipikal untuk jenis kista ini adalah dengan mengamati pertumbuhan kista untuk memastikannya tidak menggeser gigi di sekitarnya. Jika ukuran kista mengancam kesehatan mulut, kista harus diangkat melalui pembedahan dan patologi harus dijalankan pada jaringan hanya untuk memastikan diagnosisnya benar. Saat mengeluarkan kista, penting untuk menghilangkan semua jaringan kistik agar kista tidak tumbuh kembali. Catatan yang cermat tentang lokasi kista yang tepat harus disimpan pada catatan pasien sehingga area tersebut dapat ditinjau secara berkala untuk mengetahui tanda-tanda pertumbuhan kista.