Gangguan psikoseksual didefinisikan sebagai segala bentuk disfungsi seksual yang disebabkan oleh masalah psikologis dan tidak berasal dari penyakit fisik yang sebenarnya. Faktor-faktor seperti stres, kecemasan, atau perasaan bersalah terkadang dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan psikoseksual. Gejala sangat bervariasi dari orang ke orang dan dari satu jenis kelamin ke jenis kelamin lain dan mungkin termasuk ketidakmampuan untuk mencapai klimaks, kehilangan libido, atau bahkan rasa sakit fisik ketika mencoba untuk melakukan hubungan seksual. Siapapun yang mencurigai adanya segala jenis gangguan psikoseksual dianjurkan untuk mengunjungi dokter atau konselor berlisensi untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan individual.
Beberapa masalah yang secara luas dianggap sebagai penyimpangan seksual seringkali merupakan akibat dari semacam gangguan psikoseksual. Masalah-masalah ini mungkin termasuk sadisme seksual, eksibisionisme, atau fetisisme. Dalam banyak kasus ini, penyakit mental yang mendasari didiagnosis ketika orang yang terkena menjalani evaluasi psikologis lengkap. Karena beberapa dari gangguan ini dapat menyebabkan potensi perilaku atau impuls ilegal, perawatan rawat inap di fasilitas medis atau psikologis seringkali diperlukan.
Trauma fisik atau emosional dapat menyebabkan beberapa orang mengalami gangguan psikoseksual. Pelecehan atau segala jenis trauma seksual dapat menyebabkan seseorang memiliki perasaan yang bertentangan mengenai aspek fisik dan emosional dari hubungan seksual. Perasaan bersalah yang salah tempat sering terjadi, kadang-kadang menyebabkan orang yang terkena menjadi bingung atau mengalami kecemasan yang ekstrim memikirkan menerima kesenangan dari suatu kegiatan yang pernah menyebabkan rasa sakit dan ketakutan.
Kebingungan identitas gender masih diyakini sebagai gangguan psikoseksual oleh beberapa profesional medis, meskipun penelitian telah mulai menunjukkan bahwa masalah ini mungkin sebenarnya memiliki penyebab fisik atau biologis. Banyak dokter dan terapis telah beralih dari menyebut masalah gender sebagai kelainan. Mereka dengan apa yang kadang-kadang disebut gangguan identitas gender tidak mengidentifikasi dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir, melainkan memilih untuk hidup sebagai anggota lawan jenis.
Agar dapat didiagnosis secara efektif dengan gangguan psikoseksual, berbagai tes medis biasanya dilakukan untuk memastikan tidak ada alasan fisik untuk disfungsi seksual. Jika tidak ditemukan masalah medis, dokter biasanya akan merujuk pasien ke psikiater atau psikolog untuk evaluasi lengkap. Obat resep yang digabungkan dengan beberapa jenis terapi psikologis adalah pilihan pengobatan yang biasa untuk jenis gangguan ini. Jika pasien terlibat dalam suatu hubungan, konseling pasangan mungkin direkomendasikan sebagai bagian dari proses pengobatan.