Apa Gejala Hamartoma Payudara?

Gejala hamartoma payudara yang paling mungkin adalah distorsi bentuk atau rasa payudara, tetapi ini hanya dapat muncul jika hamartoma relatif besar. Umumnya, hamartoma payudara tidak menunjukkan gejala, yang dapat membuat diagnosis menjadi sulit tanpa menggunakan mamografi atau pemindaian x-ray. Gejala lain yang mungkin dari hamartoma payudara termasuk kemerahan pada kulit di sekitar payudara, lesi yang terlihat, keluarnya cairan berdarah dari atau perubahan tampilan puting, dan benjolan di sekitar ketiak.

Hamartoma umumnya lesi jinak yang terjadi ketika organ tumbuh secara tidak benar. Mereka dapat terjadi di berbagai bagian tubuh yang berbeda, seperti otak, dada, payudara, hati, dan kulit. Hamartoma dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi lain, seperti tuberous sclerosis dan penyakit Cowden. Jika seorang pasien memiliki beberapa hamartoma jinak, ini bisa menjadi indikasi sindrom Proteus, yang merupakan kondisi yang diderita John Merrick dalam The Elephant Man.

Hamartoma payudara dapat muncul dengan sedikit atau tanpa gejala, sehingga deteksi seringkali bisa sangat sulit. Secara keseluruhan, hamartoma payudara lebih sering terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun, tetapi umumnya masih merupakan kondisi yang jarang terjadi. Gejala yang paling mungkin adalah perubahan bentuk atau rasa payudara, tetapi ini mungkin masih tidak terlihat. Jika hamartoma payudara menyebabkan distorsi bentuk payudara, mungkin berarti benjolannya cukup besar. Kebanyakan hamartoma payudara hanya terdeteksi ketika pasien menerima mamografi atau x-ray untuk alasan yang tidak berhubungan.

Gejala lain yang kurang umum dari hamartoma payudara dapat mencakup lesi yang terlihat, kemerahan atau lesung pipit pada kulit, keluarnya cairan berdarah dari puting susu, perubahan penampilan puting, dan pembengkakan ketiak. Gejala-gejala ini kurang umum dan umumnya tergantung pada lokasi hamartoma yang tepat. Beberapa gejala ini dapat dengan mudah luput dari perhatian, bahkan jika ada. Misalnya, lesi kulit yang disebabkan oleh hamartoma payudara sering kali disalahartikan sebagai tanda lahir.

Diagnosis hamartoma payudara sangat bergantung pada pemindaian mamografi, tetapi pembedahan seringkali diperlukan untuk menentukan secara pasti sifat benjolan. Untuk mengobati kondisi tersebut, benjolan akan diangkat. Selain itu, setiap distorsi bentuk payudara akan diperbaiki selama operasi. Kemungkinan setiap wanita memiliki hamartoma payudara sangat rendah; antara 0.1 dan 0.7 persen wanita mendapatkannya, tetapi mereka dapat memiliki sel kanker di dalamnya. Setiap pasien yang mengalami gejala hamartoma payudara harus berkonsultasi dengan dokternya.