Pityriasis lichenoides chronica adalah kondisi kulit langka yang menyebabkan munculnya papula kecil di berbagai area kulit. Penyebab pasti gangguan ini tidak dipahami dengan jelas, meskipun ada sejumlah teori seputar asal mula ruam ini. Sensitivitas terhadap agen infeksi atau respon autoimun yang abnormal dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan pityriasis lichenoides chronica. Pilihan pengobatan mungkin termasuk penggunaan salep topikal, antibiotik, atau terapi ultraviolet. Setiap pertanyaan atau kekhawatiran tentang kondisi atau pilihan pengobatan terbaik secara individual harus didiskusikan dengan dokter atau profesional medis lainnya.
Lesi yang terkait dengan pityriasis lichenoides chronica dapat berkembang selama beberapa hari, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Ruam cenderung hilang dengan sendirinya dan cenderung kambuh secara spontan. Hal ini sering menyebabkan pasien memiliki kelompok papula pada berbagai tahap perkembangan pada tubuh. Lesi biasanya dimulai sebagai nodul merah muda yang meningkat dan kemudian berubah menjadi warna coklat kemerahan. Papula kemudian menjadi bersisik, berubah menjadi coklat, dan perlahan memudar.
Lengan, kaki, dan badan adalah area yang paling sering terkena pitiriasis lichenoides chronica. Dalam beberapa kasus, ruam juga dapat mempengaruhi wajah, tangan, atau kulit kepala. Gangguan kulit ini bisa sangat tidak terduga karena kondisi ini dapat hilang untuk waktu yang lama sebelum berulang. Mungkin juga ruam berlangsung selama beberapa bulan atau lebih pada suatu waktu.
Biasanya tidak ada gejala fisik negatif yang terkait dengan pityriasis lichenoides chronica. Lesi mungkin terlihat tidak nyaman, tetapi umumnya tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal. Jika papula menjadi teriritasi, ada kemungkinan infeksi berkembang. Antibiotik topikal atau oral biasanya diresepkan untuk kasus infeksi.
Paparan sinar matahari dapat membantu untuk membersihkan lesi yang terkait dengan pityriasis lichenoides chronica dalam beberapa kasus, meskipun perawatan khusus harus dilakukan untuk menghindari sengatan matahari. Salep atau krim topikal juga dapat membantu mengobati wabah, meskipun tidak ada metode pengobatan yang dianggap benar-benar efektif. Bahkan jika lesinya hilang, tidak ada jaminan bahwa lesi tersebut tidak akan kembali lagi nanti. Dokter kulit adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam diagnosis dan pengobatan kelainan kulit dan dapat membantu pasien yang menderita pityriasis lichenoides chronica memutuskan pilihan pengobatan yang paling tepat secara individual.