Antioksidan polifenol merupakan zat populer yang secara alami terdapat di banyak tanaman dan dikatakan mengandung banyak manfaat bagi kesehatan seseorang. Hal ini juga dikenal sebagai “masa hidup penting” karena kemampuannya untuk mungkin juga memperpanjang hidup. Pada tumbuhan, indikasi adanya antioksidan polifenol adalah warnanya yang kaya, mulai dari merah hingga biru dan ungu.
Sama seperti semua jenis antioksidan, antioksidan polifenol mencegah sel rusak, atau “mengoksidasi.” Oksigen, meskipun merupakan sumber kehidupan yang vital, ironisnya juga merupakan alasan mengapa sel-sel akhirnya menjadi rusak setiap kali mereka memetabolisme, atau melepaskan energi. Apa yang dilakukan antioksidan polifenol adalah membantu tubuh membuang kelebihan oksigen untuk mendorong pertumbuhan sel yang sehat dan penuaan. Jenis antioksidan ini juga memiliki kemampuan untuk memburu radikal bebas yang dipercaya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker dan penyakit lainnya.
Evolusionis percaya bahwa keberadaan antioksidan polifenol yang melimpah — bersama dengan antioksidan lain seperti vitamin C dan E — tidak melekat, melainkan dikembangkan di antara tanaman. Selama Periode Kambrium, yang lebih dari 500 juta tahun yang lalu, diyakini bahwa tanaman tidak memiliki banyak warna cerah, indikasi keberadaan polifenol. Diperkirakan sekitar Periode Jurassic, sekitar 200 juta tahun yang lalu, bahwa tanaman “berevolusi” menjadi memiliki lebih banyak antioksidan polifenol dan menyerupai tanaman yang ada saat ini.
Keuntungan dari antioksidan polifenol juga termasuk penurunan risiko dan perbaikan keseluruhan pada penyakit kardiovaskular. Antioksidan juga memiliki fungsi inflamasi yang dapat memperbaiki penyakit yang berhubungan dengan arteri. Itu juga diamati untuk kemungkinan menurunkan kadar kolesterol. Risiko penyakit tulang juga dapat dikurangi, karena asupan antioksidan secara teratur dapat meningkatkan kepadatan tulang.
Manfaat kesehatan dari antioksidan polifenol juga telah dimanfaatkan dalam produk kecantikan. Antioksidan seharusnya membantu kulit mempertahankan penampilan awet muda dan mencegah keriput dini dan bintik-bintik penuaan, karena kulit selalu terpapar sumber oksigen, seperti sinar matahari. Metode yang lebih populer dan umum, bagaimanapun, menggunakan antioksidan adalah melalui menelan.
Tanaman dan makanan yang kaya antioksidan polifenol adalah teh, yang mungkin menjelaskan mengapa orang Asia, yang minum teh dalam jumlah besar, dikatakan lebih tua daripada orang bule. Anggur dan anggur juga baru-baru ini ditemukan mengandung antioksidan, terutama jenis yang disebut resveratrol. Apel, asparagus, brokoli, dan pir juga mengandung antioksidan polifenol. Buah beri seperti stroberi, blackberry, dan blueberry juga memiliki antioksidan, serta rempah-rempah seperti thyme, rosemary, kunyit, dan mint.