Apa Gejala Diabetes Insipidus?

Gejala diabetes insipidus adalah peningkatan rasa haus dan buang air kecil. Karena gejala-gejala ini terkait dengan sejumlah kondisi, termasuk diabetes mellitus, pengujian diagnostik perlu dilakukan untuk menentukan penyebab gejala. Biasanya, pengobatan dimulai dengan dokter umum, yang dapat merujuk pasien ke spesialis jika diperlukan.

Penting untuk diketahui bahwa diabetes insipidus dan diabetes mellitus tidak berhubungan, meskipun namanya mirip. Meskipun keduanya berhubungan dengan peningkatan rasa haus dan buang air kecil, penyebabnya berbeda dan pendekatan pengobatannya juga berbeda. Dalam kasus pasien dengan diabetes insipidus, ginjal mengalami kesulitan menyimpan air karena ketidakseimbangan hormon, menyebabkan tubuh mendambakan cairan bahkan saat mengeluarkan urin yang sangat encer. Ada risiko dehidrasi bagi pasien dengan kondisi ini.

Orang dari segala usia yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan gejala diabetes insipidus seperti rasa haus yang meningkat, konsumsi banyak cairan, dan sering buang air kecil. Banyak orang mendambakan air dingin atau es secara khusus, dan air seninya sangat encer. Bahkan dengan semua konsumsi cairan, tanda-tanda dehidrasi juga dapat terjadi. Pasien yang lebih muda dapat mengalami mual, diare, dan muntah. Gejala diabetes insipidus pada usia muda juga termasuk gagal tumbuh dan berkembang.

Gejala diabetes insipidus lainnya termasuk kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari, atau buang air kecil di malam hari lebih sering dari biasanya. Beberapa pasien mengalami mengompol. Orang terkadang menyebut kondisi ini sebagai “diabetes air” untuk membedakan dengan diabetes mellitus atau “diabetes gula.” Gejala diabetes mellitus serupa, tetapi pasien juga mengalami masalah seperti penglihatan kabur, lapar, dan mual. Perbedaan ini dapat membantu dokter membedakan antara dua kondisi dan membuat diagnosis lebih cepat.

Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk obat-obatan, tumor, dan kondisi genetik. Ketika gejala diabetes insipidus diidentifikasi, tes diagnostik dapat digunakan untuk menentukan apa yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan masalah tersebut. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan rencana perawatan. Mengobati penyebab yang mendasarinya, jika mungkin, adalah langkah pertama, dan ada juga obat-obatan yang tersedia untuk pengobatan diabetes insipidus.

Orang yang melihat gejala diabetes insipidus, seperti perubahan mendadak dalam jumlah cairan yang mereka konsumsi, disertai dengan sering buang air kecil harus mendiskusikan masalah ini dengan dokter, kecuali ada alasan yang kuat dan jelas, seperti cuaca panas, yang menyebabkan peningkatan konsumsi air. Menangkap masalah medis lebih awal membuatnya lebih mudah untuk diobati dan dapat membantu orang menghindari kerusakan permanen.