Apa Tanda-Tanda Lupus yang Paling Umum?

Lupus, juga dikenal sebagai lupus eritematosus sistemik, adalah gangguan autoimun inflamasi yang dapat memiliki efek negatif pada persendian, kulit, dan berbagai organ tubuh. Gejala sangat bervariasi di antara pasien, tetapi beberapa tanda umum lupus termasuk kelelahan, nyeri otot dan sendi, dan ruam kulit, terutama di wajah. Komplikasi yang lebih serius seperti kejang dan kesulitan menelan dapat terjadi pada beberapa pasien. Tidak ada obat untuk lupus, jadi pengobatan ditujukan untuk mengendalikan gejala individu. Lupus bisa ringan pada beberapa pasien dan cukup parah hingga mengancam jiwa pada orang lain.

Nyeri sendi dan radang sendi adalah tanda-tanda lupus yang paling umum, dengan sebagian besar pasien lupus memiliki gejala-gejala ini. Sendi tangan, jari, dan lutut adalah yang paling terkena penyakit lupus. Obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen dapat membantu mengatasi rasa sakit dan peradangan dari sendi yang bengkak. Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat yang lebih kuat.

Salah satu tanda khas lupus adalah ruam berbentuk kupu-kupu di hidung dan pipi. Meskipun ruam ini umum terjadi pada pasien lupus, tidak semua orang dengan lupus akan mengalami ruam ini. Mungkin juga bagi beberapa pasien untuk mengembangkan ruam yang lebih luas. Paparan sinar matahari sering membuat ruam semakin parah.

Demam dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan seringkali merupakan tanda-tanda lupus. Pembengkakan kelenjar juga umum terjadi pada pasien lupus. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit perut atau episode mual atau muntah secara berkala. Seperti halnya dengan banyak tanda lupus, gejala-gejala ini mungkin datang dan pergi tanpa pola yang dapat diprediksi.

Beberapa tanda lupus yang lebih mengganggu dapat mencakup kejang, psikosis, atau kesulitan menelan. Peradangan pada jaringan di sekitar jantung dan paru-paru dapat terjadi, yang menyebabkan fungsi organ vital ini menjadi tidak tepat. Beberapa pasien lupus juga mungkin mengalami gagal ginjal, membutuhkan dialisis atau transplantasi dengan ginjal donor.

Sangat penting bahwa setiap pasien yang telah didiagnosis dengan lupus menjadwalkan pertemuan rutin dengan dokter, bahkan jika gejalanya ringan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium secara teratur sering kali dapat mendeteksi masalah atau komplikasi baru cukup dini untuk mencegah kerusakan parah pada kesehatan pasien secara keseluruhan. Setiap wanita dengan lupus yang berencana untuk hamil harus mendiskusikan hal ini dengan dokternya, karena kebanyakan dokter akan merekomendasikan untuk menghentikan semua pengobatan beberapa bulan sebelum mencoba untuk hamil. Kehamilan kemudian akan dianggap berisiko tinggi karena potensi komplikasi, meskipun sebagian besar wanita dengan lupus akan dapat melahirkan bayi dengan aman hingga cukup bulan.