Apa Penyebab Paling Umum dari Mulut Kering dan Mual?

Beberapa kondisi yang berbeda dapat menyebabkan mulut kering dan mual, termasuk berbagai penyakit, pengobatan dan perawatan, dan kebiasaan pribadi yang berbeda. Dehidrasi ekstrem cenderung menjadi penyebab paling umum dari keduanya terjadi bersamaan. Keduanya juga didokumentasikan sebagai efek samping dari kemoterapi, dan mungkin juga terjadi sebagai akibat dari interaksi medis tertentu atau overdosis. Banyak wanita juga mengalami mulut kering dan mual pada tahap awal kehamilan. Bagi kebanyakan orang, hanya memiliki kedua gejala tidak menjadi masalah tersendiri, terutama jika tidak berlangsung lama. Namun, ketika masalahnya tampak terus-menerus, atau tampaknya semakin memburuk seiring berjalannya waktu, sebagian besar ahli medis merekomendasikan untuk menjadwalkan janji temu untuk menemukan solusi.

Dasar dari Kedua Kondisi

Mulut manusia biasanya sangat basah, dan dalam kondisi ideal bibir tetap lembab dan air liur melapisi pipi bagian dalam dan lidah. Ketika seseorang mengalami apa yang dikenal sebagai “mulut kering”, dia sering mengalami bibir pecah-pecah dan mulut terasa seperti amplas, dan seringkali lebih sulit untuk berbicara atau menelan. Orang tersebut mungkin juga mengalami bau mulut, merasa serak, atau ingin minum banyak air.

Mual, di sisi lain, adalah perasaan mual umum yang dapat menyebabkan seseorang merasa pusing atau mabuk laut. Itu datang sebelum seseorang muntah, meskipun orang bisa dan sering merasa mual tanpa benar-benar muntah. Mabuk perjalanan adalah penyebab umum, seperti segala jenis gangguan usus atau perut. Mual yang diikuti muntah merupakan salah satu penyebab utama mulut kering, terutama jika seseorang mengalami dehidrasi akibat muntah.

Dehidrasi

Dehidrasi adalah salah satu penyebab terbesar dari kondisi yang terjadi bersama-sama. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, dan membutuhkan asupan air dan cairan hidrasi lainnya secara teratur untuk mempertahankan fungsinya. Ketika tidak cukup banyak yang masuk, tempat-tempat seperti mulut sering mulai mengering untuk mengalirkan kelembapan yang tersedia ke organ-organ seperti jantung dan otak yang lebih membutuhkannya.

Kekurangan air juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan, dan sering menyebabkan diare dan mencret. Ini dapat menyebabkan rasa sakit di perut yang dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan mual.

Alasan paling mendasar orang mengalami dehidrasi adalah karena tidak minum cukup air, terutama jika mereka melakukan aktivitas berat seperti berlari. Pemain ski dan penggemar olahraga musim dingin seringkali sangat berisiko karena banyak yang sebenarnya tidak merasa haus jika mereka juga merasa kedinginan, tetapi tubuh tetap membutuhkan jumlah air yang sama terlepas dari lingkungan luar. Dehidrasi juga lebih mungkin terjadi jika seseorang sakit, karena lebih banyak air dibutuhkan dalam keadaan ini untuk melawan infeksi – dan tergantung pada apa infeksi itu, mual dan mulut kering bisa menjadi efek sampingnya.

Penyalahgunaan Alkohol dan Merokok

Orang yang minum berlebihan juga dapat mengalami kedua gejala tersebut secara bersamaan. Alkohol membuat tubuh dehidrasi dan juga membebani sistem pencernaan saat memproses dan memecahnya. Tubuh biasanya dapat memproses jumlah sedang dengan cukup efisien, tetapi masalah cenderung muncul ketika sistem internal kewalahan. Orang yang mengonsumsi terlalu banyak sering mengalami sakit kepala hebat dan mulut kering, dan sering juga merasa seperti akan muntah. Muntah sebenarnya merupakan hasil yang umum dalam banyak situasi, meskipun dalam banyak kasus perasaan mual tetap ada bahkan setelah sakit. Merokok dan menggunakan produk tembakau juga dapat menyebabkan seseorang mengalami mulut kering, dan menghirup asap yang berlebihan dapat menyebabkan mual terutama pada orang yang tidak terbiasa.
Kemoterapi

Mulut kering dan mual juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor di luar kendali seseorang. Seseorang yang menjalani kemoterapi kemungkinan akan mengalami keduanya, misalnya. Bahan kimia yang digunakan dalam kemoterapi untuk menghancurkan pertumbuhan kanker juga dapat merusak kelenjar ludah seseorang, terutama jika orang tersebut sedang menjalani pengobatan kanker di leher atau kepala. Mual juga mungkin terjadi, mungkin sebagai akibat dari seberapa kuat obat tersebut dan seberapa sedikit pasien yang biasanya ingin makan selama perawatan. Jika seorang pasien menderita mual selama kemoterapi, dokternya mungkin dapat meresepkan obat untuk mencegahnya atau setidaknya mengurangi intensitasnya.

Akibat Pengobatan Lain

Obat lain terkadang menyebabkan mulut kering dan mual, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau saat perut kosong. Obat nyeri seperti ibuprofen, antidepresan, dan antibiotik adalah beberapa penyebab paling umum. Obat untuk pasien dengan HIV/AIDS atau penyakit Parkinson juga dapat menyebabkan mulut kering. Seorang pasien yang mengalami mulut kering atau mual yang sangat tidak menyenangkan dapat meminta penyedia layanan kesehatannya untuk menyesuaikan dosis atau beralih ke formulasi yang berbeda.
kehamilan
Mual juga bisa terjadi ketika seseorang sedang dalam tahap awal kehamilan. Banyak wanita mengalami kondisi yang dikenal sebagai “morning sickness”, yaitu mual yang sering diikuti dengan muntah. Ini paling sering terjadi di pagi hari, tetapi juga bisa menyerang kapan saja; biasanya mereda pada akhir trimester pertama, tetapi tidak selalu. Dehidrasi juga sering lebih berisiko selama kehamilan, karena wanita perlu minum lebih banyak air daripada biasanya; antara ini dan muntah apa pun, mulut kering juga tidak jarang. Emosi yang intens seperti ketakutan dan kegembiraan juga bisa membuat seseorang merasa mual.