Apa Gejala Fraktur Stres Tibial?

Fraktur stres tibialis, yang terjadi pada tulang kaki bagian bawah di sepanjang bagian depan otot betis, adalah cedera tulang akibat penggunaan berlebihan yang umum terjadi pada pelari. Gejala utamanya adalah nyeri tulang kering, biasanya dialami sebagai nyeri crescendo, yang memburuk dengan aktivitas. Gejala lain termasuk pembengkakan di sepanjang tulang kering dan nyeri tekan pada otot betis. Namun, rasa sakit biasanya tidak terjadi saat istirahat. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan fraktur stres tibialis, seperti overtraining, nutrisi yang tidak tepat, dan rendahnya kadar testosteron atau estrogen.

Kelebihan beban berulang dan tekanan pada tulang tibia mencegahnya untuk dapat menyembuhkan dirinya sendiri secara alami dan menyebabkan fraktur stres pada tibia. Tulang tidak mampu menyerap kejutan karena trauma berulang, yang melemahkan tulang. Diagnosis melibatkan riwayat medis menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan mungkin pemindaian tulang. Sinar-X umumnya tidak menunjukkan fraktur stres tulang, meskipun sinar-X berturut-turut dapat mengungkapkan di mana tulang berusaha untuk sembuh.

Gejala yang paling umum dari fraktur stres tibialis adalah nyeri tulang kering lokal di sepanjang bagian bawah tibia, dan ini mirip dengan rasa sakit yang dialami dengan shin splints. Biasanya akan dimulai sebagai rasa sakit yang tumpul atau iritasi ringan dan berkembang menjadi rasa sakit yang berdenyut dan tajam dengan terus menggunakan kaki. Rasa sakit semakin memburuk dengan aktivitas seperti berjalan, berlari, atau berolahraga. Umumnya, nyeri tulang kering menghilang saat istirahat, meskipun dalam kasus yang parah, dapat berlanjut bahkan ketika kaki tidak digunakan. Dalam kasus ini, rasa sakitnya bisa cukup parah untuk membuat seseorang tidak bisa berjalan.

Gejala lain dari fraktur stres tibia adalah pembengkakan di sepanjang tulang kering karena peradangan pada otot, tendon, dan jaringan di sekitar tulang. Tulang tibia mungkin sakit atau mungkin ada nyeri otot di area fraktur saat ditekan. Dalam beberapa kasus, nyeri betis atau nyeri lutut juga dapat terjadi dengan fraktur stres tibialis.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gejala lain dari fraktur stres tibialis. Latihan berlebihan, seperti melakukan latihan yang terlalu intens atau volume yang terlalu tinggi, dapat mengakibatkan cedera tulang tibialis akibat stres yang berulang. Nutrisi yang tidak tepat dan kekurangan kalsium dan magnesium dapat menyebabkan kesehatan tulang yang buruk dan meningkatkan risiko patah tulang karena stres. Rendahnya tingkat testosteron atau estrogen juga merupakan faktor risiko, serta penggunaan kronis obat-obatan tertentu seperti steroid.