Apa yang Dapat Menyebabkan Batuk Berderak?

Batuk berderak, dinamakan demikian karena paru-paru tampak “berderak” karena usaha tersebut, adalah batuk yang tidak produktif dan terdengar basah. Jenis batuk ini biasanya mengikuti pneumonia, bronkitis, flu, atau serangan flu biasa yang sangat parah. Batuk berderak terdengar seolah-olah paru-paru dipenuhi lendir atau cairan, tetapi tidak ada yang dikeluarkan oleh batuk. Pasien sering merasa lelah karena usahanya. Sementara batuk berderak dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau gangguan, penyebab sebenarnya terletak pada radang paru-paru.

Di dalam paru-paru terdapat kelompok kecil sel. Ketika meradang oleh virus, bakteri atau alergen, sel-sel membesar, menjadi merah dan meradang, dan dapat menghasilkan lendir. Respon otomatis paru-paru untuk peradangan ini adalah batuk. Batuk berderak adalah batuk dalam di mana paru-paru berusaha mengeluarkan lendir atau mengurangi peradangan, tetapi tidak berhasil. Batuk jenis ini sering bertahan lama setelah pasien sembuh dari penyakitnya.

Dalam kebanyakan kasus, batuk berderak seperti itu tidak serius. Mereka adalah respons alami paru-paru terhadap peradangan, dan frekuensi batuk biasanya mereda saat peradangan berkurang. Batuk berderak kronis, bagaimanapun, merupakan indikasi dari gangguan yang lebih serius. Alergen atau infeksi bakteri yang berakar dalam dapat memicu batuk kronis. Semua batuk disertai demam, berlangsung lebih dari tiga hari atau berhubungan dengan jantung berdebar harus dievaluasi oleh profesional medis sesegera mungkin.

Batuk berderak mungkin merupakan sisa-sisa penyakit kongestif, seperti bronkitis atau influenza. Bila penyebab infeksi adalah virus, seperti pada influenza, antibiotik tidak akan efektif. Tetapi pengobatan dan perawatan tertentu seperti perawatan uap dari alat penguap, pelembab udara atau bahkan mandi air panas dapat mengurangi gejala dan memberikan sedikit kelegaan.

Ekspektoran batuk dapat membantu paru-paru mengeluarkan lendir, tetapi produk ini dapat memperburuk peradangan dengan mendorong lebih banyak batuk dan produksi lendir. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan penekan batuk di malam hari untuk memberi pasien jeda singkat dari upaya batuk yang terus-menerus dan melelahkan. Jangan pernah mendistribusikan obat batuk kepada anak di bawah usia 12 tahun tanpa saran dari tenaga medis profesional.

Sebagian besar batuk berderak sembuh dengan sendirinya. Istirahat, cairan, terapi uap dan diet sehat membantu mempercepat kesehatan. Karena batuk berderak bisa sangat melelahkan, terutama jika diikuti oleh penyakit parah, pasien mungkin memerlukan waktu istirahat yang lama untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi tambahan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk batuk berderak yang tidak berkurang seiring waktu.