Sindrom sakroiliaka adalah jenis nyeri punggung yang berkembang di daerah sekitar sendi sakroiliaka. Sendi ini terletak di mana tulang belakang dan panggul seseorang bertemu. Mereka berperan dalam gerakan memutar yang dilakukan seseorang dan membantu menopang tubuh bagian atas. Ketika seseorang memiliki sindrom sakroiliaka, ia mengalami rasa sakit yang dirasakan di sekitar daerah berlesung pipit di bagian atas bokongnya. Nyeri yang berkembang di sini sering digambarkan sebagai nyeri punggung bawah, namun beberapa orang juga mengalami nyeri di daerah selangkangan atau merasakan nyeri yang menjalar ke belakang atau depan daerah paha; dalam beberapa kasus, meskipun jarang, seseorang bahkan mungkin mengalami nyeri lutut akibat sindrom sakroiliaka.
Ketika seseorang memiliki sindrom sakroiliaka, ia biasanya memiliki rasa sakit yang berkembang di punggung bawah, dekat bagian garis tengah tubuhnya. Seseorang dengan kondisi ini sering mengalami rasa sakit di satu sisi, meskipun beberapa orang mungkin mengalaminya di kedua sisi. Banyak orang juga mengalami nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain, seperti paha atau selangkangan; ini sering disebut nyeri alih. Meskipun sindrom sakroiliaka bisa ringan, dan beberapa orang mungkin menderita hanya sesekali, sindrom ini dapat berkembang menjadi gejala yang semakin menyakitkan yang pada akhirnya membuat seseorang sulit untuk bergerak. Faktanya, beberapa orang dengan kondisi ini bahkan merasa tidak nyaman saat mereka beristirahat, karena berbaring biasanya tidak menghilangkan rasa sakit dan terkadang memperburuknya.
Ada beberapa hal yang dapat berkontribusi pada perkembangan sindrom sakroiliaka; misalnya, ini dapat berkembang ketika tulang di daerah tersebut macet bersama dalam jangka waktu yang lama dan tulang rawan mulai aus. Arthritis, yang merupakan kondisi yang ditandai dengan peradangan sendi, mungkin juga berperan. Berbagai hormon juga dapat berperan dalam perkembangan sindrom sakroiliaka. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang banyak mengangkat dan menekuk mungkin lebih mungkin mengalami rasa sakit di area ini. Demikian juga, wanita hamil dan individu yang menderita kelainan degeneratif mungkin lebih sering mengalaminya.
Metode pengobatan yang digunakan untuk sindrom sakroiliaka biasanya tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Seringkali, dokter menggunakan terapi fisik dan teknik manipulasi untuk memberikan sedikit kelegaan kepada pasien. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga menggunakan obat-obatan yang disuntikkan untuk mengendurkan otot-otot di area tersebut. Ketika tindakan tersebut gagal dan rasa sakit yang parah, prosedur bedah dapat digunakan untuk menstabilkan sendi yang terkena.