Pengikis lidah adalah alat ergonomis yang digunakan untuk membersihkan lidah dari bakteri, sel-sel mati, jamur, dan makanan yang tidak tercerna. Konsep ini berasal dari ribuan tahun yang lalu di Cina dan India kuno dan pembersih lidah telah digunakan oleh elit dan kesadaran kesehatan sejak saat itu. Pada 1980-an, pengeruk lidah menemukan jalan kembali ke masyarakat arus utama.
Permukaan lidah terdiri dari rangkaian papila (puh-pih-lee). Papila di bagian depan lidah adalah kuncup pengecap kecil. Nodul yang lebih besar di bagian belakang lidah bertanggung jawab untuk membilas lidah dengan enzim pencernaan sehingga indera perasa dapat mengenali dan merespons berbagai pengenalan manis, asam, asin, pahit atau umami (gurih).
Pengikis lidah harus digunakan sebelum menyikat gigi dan flossing untuk mencegah kotoran bocor ke bagian belakang tenggorokan dan masuk kembali ke tubuh. Hanya papila kecil yang harus dikerok karena nodul yang lebih besar dapat menjadi rusak atau teriritasi. Seseorang harus mulai menggunakan pengikis lidah sejauh mungkin ke belakang sebelum garis di mana papila valata yang lebih besar dimulai.
Rata-rata anak memiliki sekitar 10,000 selera, tetapi seiring bertambahnya usia, jumlahnya berkurang. Merokok dan kesehatan yang buruk menurunkan reproduksi seiring bertambahnya usia. Merawat dan menggunakan pengikis lidah akan menjaga indera pengecap kita tetap sehat dan bereproduksi pada tingkat yang lebih tinggi.
Akumulasi mikroorganisme yang berkoloni di lidah, meluas ke seluruh area mulut. Lebih dari 70% mikroorganisme bakteri dan jamur di mulut berada di lidah. Tanpa membersihkan lidah, apa pun mulai dari plak, kerusakan gigi, kanker mulut, penyakit periodontal, candida, penyakit kardiovaskular, diabetes, paru-paru kronis dan kondisi pernapasan, pneumonia, osteoporosis rahang, kelahiran prematur dan banyak lagi mampu menyerang tubuh manusia sebagai hasilnya. Invasi terjadi terutama melalui aliran darah dan saluran pencernaan.
Selain itu, kombinasi bakteri pembusuk dan asam amino menghasilkan senyawa belerang. Ini terakumulasi di bagian belakang lidah di sekitar papila valata (papila besar) dan merupakan penyebab utama halitosis pada 80-95% kasus. Mereka yang menggunakan pengikis lidah, meskipun papila besar tidak tergores, mencegah akumulasi kotoran sehingga bau mulut berkurang secara signifikan. Orang dengan kondisi seperti alergi atau asma menemukan bahwa drainase sinus juga dapat menyebabkan akumulasi bakteri, yang mengakibatkan bau mulut.
Pengikis lidah adalah alat yang mudah, murah, nyaman dan cepat. Mereka dirancang dari bahan plastik hingga perak murni. Pada abad ke-19, mereka dibuat dengan tangan menggunakan gading dan cangkang kura-kura. Perangkat sederhana ini meningkatkan kebersihan mulut yang baik sambil membantu menjaga keseimbangan pH mulut Anda. Sebagai bonus tambahan, pengerik lidah meningkatkan indera perasa dengan menjaga indera perasa tetap sehat.