Apa itu Oklusi Vena?

Oklusi vena terjadi ketika vena di tubuh tersumbat, tersumbat, atau terlalu sempit untuk memungkinkan darah mengalir dengan mudah. Akibatnya, darah terdeoksigenasi tidak dapat kembali ke jantung untuk melanjutkan sirkulasi normal. Darah dapat kembali ke pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan disfungsi pada organ dan jaringan di sekitarnya. Situs yang paling umum dari oklusi vena adalah retina mata, tetapi setiap vena di tubuh berpotensi terpengaruh. Perawatan tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan obstruksi, tetapi teknik umum termasuk minum obat pengencer darah dan menjalani prosedur bedah.

Banyak faktor yang berbeda dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan oklusi vena. Aterosklerosis, suatu kondisi yang menyebabkan kolesterol menumpuk dan mengeras di pembuluh darah, merupakan faktor risiko utama. Orang yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, pola makan yang buruk, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak umumnya lebih rentan terhadap aterosklerosis dan oklusi di arteri dan vena. Glaukoma secara signifikan meningkatkan risiko oklusi vena retina. Selain itu, beberapa orang secara genetik cenderung mengalami gangguan pembekuan darah dan masalah sirkulasi.

Ketika bekuan darah atau obstruksi lain menghalangi vena, darah mulai bersirkulasi ke belakang. Ini memasuki kembali jaringan dan organ, yang dapat menyebabkan sejumlah gejala. Sebuah oklusi vena di pergelangan kaki, misalnya, dapat menyebabkan sendi cepat membengkak, menjadi lunak, dan membiru. Oklusi vena retina dapat menyebabkan penglihatan kabur atau terdistorsi yang cenderung memburuk selama beberapa jam atau hari. Penting untuk mengunjungi dokter ketika gejala yang tidak biasa muncul sehingga tes yang tepat dapat diberikan.

Seorang dokter biasanya dapat mendeteksi oklusi vena dengan mengevaluasi gejala dan melakukan prosedur x-ray khusus. Pewarna fluoresen disuntikkan ke pembuluh darah di lengan dan dibiarkan masuk ke sirkulasi. Sinar-X diambil untuk melacak jalur pewarna ke situs yang dicurigai oklusi. Jika pewarna tidak mengalir melalui situs dengan cepat atau berbalik arah, diagnosis pasti dapat dibuat.

Obat antikoagulan seperti warfarin dan heparin dapat diberikan secara intravena untuk membantu memecah gumpalan darah di pembuluh darah. Jika penumpukan kolesterol bertanggung jawab atas gejala, obat untuk menurunkan tekanan darah dan melebarkan pembuluh darah dapat diresepkan. Pembedahan mungkin diperlukan dalam kasus yang serius untuk mengangkat atau memperbaiki vena. Stent dapat dipasang secara permanen ke dalam pembuluh darah untuk membantu menahannya agar tetap terbuka. Oklusi retina biasanya diobati dengan terapi laser untuk menghancurkan pembuluh darah yang rusak.