Apa Tanda-Tanda Umum PMS?

Tanda-tanda umum penyakit menular seksual (PMS) adalah gejala yang mirip dengan infeksi saluran kemih, gejala seperti flu, dan kutil atau luka. Gejala-gejala ini dapat menyerupai infeksi ringan atau virus, dan dengan demikian tampaknya tidak perlu diobati sesegera mungkin. Selain itu, beberapa penyakit menular seksual umumnya ditemukan tanpa gejala, artinya tidak memiliki gejala yang jelas sama sekali. Dalam kasus ini, orang yang terinfeksi mungkin tidak mengetahui kondisinya sampai mendapatkan pemeriksaan lengkap di kantor dokter, atau diperingatkan oleh pasangan seksual yang mengalami gejala dan menemukan PMS.

Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks, buang air kecil yang sering dan mendesak, dan kelelahan adalah tanda-tanda umum dari infeksi saluran kemih, tetapi juga merupakan tanda-tanda berbagai PMS. Misalnya, buang air kecil yang menyakitkan dan nyeri saat berhubungan seks adalah gejala klamidia, gonore, dan trikomoniasis. Kelelahan kadang-kadang merupakan tanda infeksi saluran kemih, tetapi juga diamati pada pasien dengan human immunodeficiency virus (HIV) dan semua jenis hepatitis. Tanda-tanda PMS ini mungkin tidak kentara, tetapi tidak boleh diabaikan, bahkan jika itu hanya iritasi ringan.

Tanda-tanda PMS dapat mencakup gejala seperti flu, seperti mual dan muntah, demam, dan sakit tenggorokan. Mual dan muntah adalah tanda hepatitis, sedangkan demam yang datang dan pergi bisa disebabkan oleh HIV, hepatitis, atau sifilis. Sakit tenggorokan juga bisa menjadi indikasi HIV. Gejala-gejala ini mungkin disalahartikan sebagai virus influenza atau flu biasa, tetapi biasanya lebih serius dan memerlukan perawatan sesegera mungkin.

Kutil dan luka yang tidak dapat dijelaskan umumnya dianggap sebagai tanda PMS, terutama ketika muncul di alat kelamin, paha, atau bokong. Human papillomavirus (HPV), yang merupakan PMS yang sangat umum, dapat menjadi penyebab kutil kelamin. Selain itu, herpes genital disebabkan oleh virus yang berbeda yang dikenal sebagai virus herpes simpleks (HSV). Virus ini menghasilkan benjolan pada dan sekitar alat kelamin, yang akhirnya meletus menjadi luka terbuka. Tidak ada obat untuk HPV atau HSV, tetapi kedua virus terkadang dapat berhenti memproduksi luka dan kutil, pada dasarnya tidak aktif pada orang yang terinfeksi.

Bukan hal yang aneh bagi seseorang untuk sama sekali tidak memiliki tanda-tanda PMS, meskipun PMS kemungkinan masih dapat ditularkan ke pasangan seksual. PMS halus atau hampir tidak terdeteksi adalah salah satu alasan mengapa dokter umumnya merekomendasikan orang yang aktif secara seksual untuk dites secara teratur. Hal ini tidak hanya dapat memperlambat atau menghilangkan kerusakan pada tubuh orang yang terinfeksi, tetapi juga dapat membantu menghindari penyebaran infeksi dengan mengetahui untuk lebih berhati-hati dengan pasangan di masa depan.