Apa Penyebab Trombositopenia pada Anak?

Penyebab paling umum dari trombositopenia pada anak-anak adalah purpura trombositopenik idiopatik (ITP). ITP, ditandai dengan memar ungu pada kulit, terjadi ketika sistem kekebalan menyerang trombosit karena alasan yang tidak diketahui. Pada anak-anak, diperkirakan infeksi virus dapat memicu ITP akut yang berlangsung kurang dari enam bulan. Perawatan medis mungkin tidak diperlukan untuk kasus ITP ringan karena ini sering sembuh sendiri. Trombositopenia pada anak-anak juga bisa menjadi efek samping leukemia, kegagalan sumsum tulang, atau obat yang diresepkan.

ITP akut adalah penyebab paling umum dari trombositopenia pediatrik. Idiopatik adalah istilah yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab yang diketahui untuk penurunan trombosit. Apa yang dipahami adalah bahwa sistem kekebalan menghancurkan trombosit, mengakibatkan mudah memar dan jumlah perdarahan yang tidak normal. Ada kemungkinan infeksi virus memicu ITP dan dengan demikian trombositopenia pada anak-anak.

Pada kebanyakan anak, ITP bersifat akut dan mungkin cukup ringan untuk sembuh sendiri tanpa intervensi medis. Namun, jika berlangsung lebih dari enam bulan, kondisinya menjadi kronis. Perawatan yang paling umum melibatkan kortikosteroid yang mengganggu serangan sistem kekebalan pada trombosit darah. Dalam kasus yang parah, splenektomi dan obat imunosupresif yang lebih kuat mungkin diperlukan untuk mengendalikan kondisi.

Kondisi lain dapat menyebabkan trombositopenia pada anak. Misalnya, infeksi sumsum tulang dan beberapa jenis kanker dapat menyebabkan trombositopenia. Ini karena trombosit diproduksi di sumsum tulang. Selain itu, kemoterapi dan obat serupa dapat menurunkan produksi trombosit. Kekurangan vitamin B12 atau asam folat juga dapat menyebabkan trombositopenia pada anak-anak.

Seorang anak dengan trombositopenia memiliki trombosit yang jauh lebih sedikit dalam darahnya. Trombosit adalah sel yang memfasilitasi pembekuan darah yang tepat. Ketika darah tidak membeku dengan benar, jumlah perdarahan internal atau eksternal yang berbahaya dapat terjadi. Dalam kasus yang jarang dan parah, trombositopenia pada anak-anak dapat menyebabkan pendarahan otak dan usus yang fatal.

Gejala khas trombositopenia pada anak-anak adalah memar yang mudah dan tidak proporsional. Petechiae, atau bintik-bintik kecil keunguan, dapat muncul di kaki atau di tempat lain. Luka dan goresan dapat berdarah dalam waktu yang lama dan mungkin terdapat darah pada urin atau tinja anak. Seorang anak dengan kondisi ini juga dapat menderita mimisan spontan atau gusi berdarah. Seorang gadis mungkin memperhatikan menstruasi yang semakin berat.
Mendiagnosis trombositopenia pada anak biasanya hanya memerlukan pemeriksaan fisik dan tes darah sederhana yang disebut hitung darah lengkap (complete blood count/CBC). Seorang anak dengan trombositopenia umumnya memiliki kurang dari 150,000 trombosit per mikroliter darah. Prognosis tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Mengobati penyebab ini seringkali merupakan cara paling efektif untuk mengobati trombositopenia. Seorang dokter mungkin memutuskan untuk tidak mengobati kasus ringan, sementara kasus lain yang lebih parah mungkin memerlukan transfusi darah atau obat-obatan seperti kortikosteroid.