Faktor utama yang mempengaruhi harapan hidup dengan cystic fibrosis adalah perbaikan perawatan medis untuk penyakit dan diagnosis dini. Cystic fibrosis, penyakit genetik, cenderung memiliki harapan hidup yang rendah, tetapi peneliti medis terus menemukan cara untuk membantu pasien dengan cystic fibrosis hidup lebih lama dan dengan kualitas hidup yang lebih baik. Orang dengan cystic fibrosis harus waspada dalam mengobati penyakit mereka dan harus makan makanan yang tepat. Perawatan medis berkisar dari obat-obatan hingga operasi.
Fibrosis kistik mengganggu produksi normal keringat, lendir dan enzim pencernaan. Alasan mengapa harapan hidup penderita cystic fibrosis cenderung rendah adalah karena komplikasi penyakit tersebut seringkali berakibat fatal. Fibrosis kistik menghasilkan lendir yang menebal dan sekresi pencernaan. Lendir kental yang menumpuk di paru-paru menimbulkan risiko tinggi terjadinya infeksi pada sistem pernapasan. Di pankreas, sekresi kental membuat organ tidak memproduksi enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan, yang mengakibatkan malnutrisi.
Mendiagnosis cystic fibrosis dapat dilakukan pada bayi melalui prosedur yang menguji kadar garam yang tinggi dalam keringat mereka. Semakin dini penyakit didiagnosis, semakin dini pengobatan dapat dimulai, dan pengobatan yang tepat, baik klinis maupun di rumah, adalah kunci untuk meningkatkan harapan hidup dengan cystic fibrosis. Gejala cystic fibrosis terkonsentrasi pada sistem pernapasan dan pencernaan. Karena penyakit ini menyebabkan lendir yang kental mengganggu fungsi normal paru-paru, harapan hidup dengan fibrosis kistik dapat terganggu oleh infeksi saluran pernapasan yang berulang. Pasien juga menderita masalah pencernaan yang meliputi sembelit, penyerapan nutrisi yang buruk dan penurunan berat badan.
Harapan hidup dengan cystic fibrosis dapat ditingkatkan melalui diet. Pasien harus makan makanan yang sehat dan kaya nutrisi, dan mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen yang akan memberi mereka kalori dan nutrisi ekstra. Asupan cairan juga penting, karena minum banyak air membantu mengurangi kekentalan lendir di paru-paru pasien, membuat batuk lebih produktif. Pasien cystic fibrosis harus menghindari merokok atau menghirup asap rokok. Mereka juga harus berusaha untuk berolahraga secara teratur, karena aktivitas fisik meningkatkan fungsi pernapasan dan mendorong pergerakan lendir yang lengket.
Meskipun tidak ada obat untuk penyakit ini, prognosis untuk cystic fibrosis dapat dibuat lebih baik melalui penggunaan obat-obatan yang membantu mengendalikan infeksi dan kemungkinan komplikasi lainnya. Antibiotik diresepkan untuk pasien cystic fibrosis untuk mencegah infeksi pernapasan. Obat lain bekerja untuk mengencerkan lendir di paru-paru pasien dan mengurangi efek merusak penyakit pada sistem pernapasan. Jika pasien kekurangan gizi parah, harapan hidupnya dapat ditingkatkan dengan selang makanan sehingga ia dapat menerima nutrisi dan kalori penting. Perkembangan cystic fibrosis mungkin memerlukan pembedahan, seperti transplantasi kedua paru-paru atau melakukan prosedur darurat untuk mengatasi penyumbatan usus.