Apa itu Amputasi Traumatis?

Amputasi traumatis adalah amputasi — pengangkatan sebagian atau seluruh bagian tubuh — yang terjadi di luar lingkungan medis yang terkendali. Jenis amputasi ini sering merupakan akibat dari kecelakaan, seperti kecelakaan mobil atau kehilangan kendali alat listrik. Amputasi semacam ini juga dapat terjadi akibat bencana alam atau tindakan kekerasan seperti pertempuran di medan perang. Amputasi traumatis dapat menjadi rumit dengan adanya faktor lain seperti pendarahan hebat atau seseorang yang mengalami syok.

Kadang-kadang disebut amputasi yang tidak disengaja, amputasi traumatis dapat terjadi dalam beberapa cara yang berbeda dan pada bagian tubuh seseorang yang berbeda. Jenis amputasi ini sering disebabkan karena kecelakaan, biasanya melibatkan kendaraan atau penggunaan alat dan peralatan listrik. Penggunaan peralatan keselamatan yang tepat, seperti sabuk pengaman di dalam mobil atau pelindung pada gergaji tangan bertenaga, dapat membantu mencegah kecelakaan yang dapat menyebabkan hilangnya bagian tubuh.

Ada beberapa jenis amputasi yang berbeda dari trauma yang dapat terjadi, yang sering dibagi menjadi amputasi proksimal atau jauh. Amputasi proksimal adalah pemutusan bagian tubuh yang dekat dengan inti tubuh seseorang, seperti amputasi lengan di bahu. Amputasi jauh terjadi dengan bagian tubuh yang lebih jauh dari inti seseorang, seperti kehilangan kaki di pergelangan kaki atau jari.

Amputasi bisa sebagian, sering disebut tidak lengkap, atau lengkap. Amputasi sebagian berarti bagian tubuh yang diamputasi masih terhubung dengan tubuh dengan cara tertentu, baik melalui otot atau jaringan lain. Amputasi lengkap berarti bahwa bagian tubuh sepenuhnya terputus dari tubuh dan sama sekali tidak terhubung setelah kecelakaan.

Setelah amputasi traumatis terjadi, sejumlah langkah harus diambil untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seseorang. Orang tersebut harus diresusitasi jika perlu, dan pendarahan di tempat amputasi harus diperlambat untuk menghindari kehilangan darah yang berlebihan; hal ini dapat dilakukan dengan meninggikan area amputasi untuk mengurangi perdarahan. Ada risiko yang sangat nyata dari seseorang yang mengalami syok setelah amputasi traumatis, jadi harus berhati-hati untuk menghindari hal ini dengan mengangkat kaki seseorang jika memungkinkan dan menutupinya dengan selimut.

Upaya harus dilakukan untuk menemukan bagian yang diamputasi, meskipun hanya setelah memastikan kesejahteraan korban. Bagian tubuh yang diamputasi harus dimasukkan ke dalam tas dan disimpan dalam air dingin atau es untuk mengawetkan jaringan; ini dapat meningkatkan kemungkinan memasang kembali bagian tersebut. Namun, pemasangan kembali tidak selalu merupakan pilihan terbaik, dan penggunaan prostetik fungsional dapat lebih disukai daripada pemasangan kembali anggota badan yang tidak berfungsi.