Apa Saja Gejala Asma?

Asma, suatu kondisi medis yang menyebabkan penyempitan saluran udara, hadir dengan berbagai tanda dan gejala, banyak di antaranya sangat mudah dikenali. Pasien mungkin mengalami gejala asma kronis, tanda-tanda kasus asma tingkat rendah, dan beberapa mengalami gejala yang lebih parah yang dikenal sebagai serangan asma. Serangan asma bisa berakibat fatal jika tidak diobati. Orang yang mengalami gejala asma atau serangan asma harus mencari perhatian medis untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana asma mereka dapat dicegah atau dikendalikan.

Salah satu tanda klasik asma adalah kesulitan bernapas, yang dapat disertai dengan rasa sesak atau sesak di dada. Penderita asma juga sangat rentan terhadap mengi, dengan beberapa mengembangkan suara siulan dengan setiap pernafasan. Batuk yang sering, terutama di malam hari, adalah tanda umum asma lainnya, seperti perkembangan masalah pernapasan yang signifikan selama pilek.

Hidung tersumbat sering terjadi pada penderita asma, dengan lendir hidung membanjiri saluran udara dan membuatnya sulit bernapas. Penderita asma juga mungkin mengalami kesulitan bernapas selama dan setelah berolahraga, terkadang mengalami kelelahan yang ekstrem atau mual setelah berolahraga. Mereka juga bisa merasa lelah kronis, mudah tersinggung, atau tidak fokus. Bagi orang yang menggunakan pengukur aliran puncak, penurunan keluaran aliran puncak merupakan tanda asma yang kuat.

Pada serangan asma, gejala asma menjadi jauh lebih buruk. Kesulitan bernafas dapat berkembang menjadi tidak dapat bernafas sama sekali, disertai dengan otot dada dan leher yang sangat kencang, rasa panik, kulit lembab, ujung jari kebiruan, dan kesulitan berbicara. Gejala-gejala ini terjadi ketika saluran udara menjadi sangat meradang, menyempit, atau tersumbat oleh lendir, dan pasien mungkin memerlukan obat-obatan atau intervensi medis untuk dapat bernapas kembali.

Jika tidak diobati, gejala asma cenderung menjadi lebih parah, dan orang mungkin mulai sering mengalami serangan asma. Bahkan pada orang yang tidak mengalami serangan besar-besaran, perkembangan gejala kronis yang lebih parah menjadi perhatian, karena asma yang tidak diobati dapat memperumit berbagai kondisi medis.

Gejala asma dapat berkembang baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Batuk kronis seringkali merupakan tanda peringatan asma yang paling kuat, terutama jika disertai dengan mengi atau kesulitan berolahraga. Dengan perawatan medis, orang dapat mengurangi gejalanya dengan minum obat yang membuat saluran udara mereka tetap terbuka, dan mereka dapat memiliki akses ke obat yang dapat digunakan untuk melebarkan saluran udara selama serangan asma. Perawatan asma juga dapat mencakup evaluasi alergi, asma yang disebabkan oleh stres, dan situasi lain yang dapat berdampak pada frekuensi dan tingkat keparahan serangan asma.