Sakit kepala dan keringat malam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi fisik dan mental yang berbeda. Beberapa di antaranya termasuk stres, kecemasan, dehidrasi, menopause, dan infeksi HIV. Pengobatan untuk gejala-gejala ini sering membantu dalam mengurangi gejala. Ini mungkin termasuk terapi hormonal, psikoterapi atau pengobatan rumah tradisional.
Individu yang mengalami stres dan kecemasan mungkin menderita sakit kepala dan berkeringat di malam hari. Gejala lain yang terkait dengan kondisi ini mungkin juga termasuk perubahan suasana hati, depresi, defisit perhatian, perubahan berat badan yang tidak diinginkan dan kehilangan nafsu makan. Mempelajari cara mengatasi stres dan kecemasan biasanya menghentikan keringat malam dan sering sakit kepala. Bagi sebagian orang, berbicara dengan terapis dapat membantu, seperti halnya membangun jaringan individu yang bersedia membantu seseorang mengatasi keadaan stres.
Salah satu penyebab sakit kepala yang paling sering adalah dehidrasi. Seseorang yang tidak mengonsumsi cukup cairan kemungkinan akan mengalami efek samping ini. Menghidrasi dengan air, buah-buahan dan sayuran segar akan membantu meringankan gejala ini. Pereda nyeri sementara, seperti aspirin atau ibuprofen, juga akan membantu mengatasi nyeri.
Ketika sakit kepala dan keringat malam dialami secara bersamaan, ini mungkin merupakan tanda dari penyakit yang mendasarinya. Beberapa penyakit yang mungkin menyebabkan efek samping ini adalah flu, brucellosis, pneumonia atau infeksi HIV. Ketika penyakit yang mendasari adalah penyebabnya, gejala lain mungkin ada, seperti demam, kehilangan nafsu makan, kelelahan, mual, muntah dan diare.
Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini. Misalnya, duloxetine, obat yang sering diresepkan untuk pengobatan depresi, diabetes, fibromyalgia, dan beberapa jenis inkontinensia urin dapat menyebabkan sakit kepala dan keringat malam. Obat antidepresan lain juga dapat menyebabkan gejala ini. Ketika penyedia layanan kesehatan mengubah tingkat resep atau dosis, mereka sering menghilang.
Pada wanita, menopause adalah penyebab paling umum dari sakit kepala dan keringat malam. Saat seorang wanita dewasa, perubahan hormonal dalam tubuhnya menyebabkan dia mengalami kenaikan suhu tubuh secara tiba-tiba. Gejala-gejala ini sering disebut sebagai hot flashes dan akan menghasilkan keringat malam yang intens serta keringat siang yang terputus-putus. Sakit kepala bukanlah gejala umum menopause, tetapi wanita yang mengalami gejala stres atau kurang tidur karena berkeringat di malam hari juga dapat mengalami gejala sakit kepala. Terapi penggantian hormon, suplemen vitamin, akupunktur dan meditasi semuanya membantu dalam menghilangkan keringat malam pada wanita dengan menopause.