Apa Perbedaan Teori Kognisi?

Berbagai teori kognisi mengeksplorasi bagaimana kecerdasan, kepribadian, dan respons otak terhadap rangsangan eksternal berkembang sepanjang hidup. Teori kognisi terpadu memeriksa bagaimana otak memproses informasi, sementara teori perkembangan kognitif menjelaskan kemampuan otak selama berbagai tahap kehidupan, seperti masa bayi versus remaja. Menurut beberapa teori, saat kognisi berada dalam tahap perkembangannya, otak manusia menggunakan teknik asimilasi dan akomodasi.

Dalam berbagai teori kognisi terdapat penjelasan tentang bagaimana otak merespons rangsangan dan apa yang memengaruhi perilaku di balik proses pengambilan keputusan manusia. Menurut teori kognisi terpadu, dasar kecerdasan manusia adalah serangkaian pola, asosiasi, dan struktur. Pada dasarnya, otak mencari pola, merekamnya, dan memulai respons perilaku berdasarkan hasil sebelumnya. Ketika tiba saatnya untuk membuat keputusan atau memilih di antara lebih dari satu pilihan, otak secara otomatis bergantung pada pengetahuan yang diperolehnya untuk mencapai keputusan.

Studi tentang perkembangan kognitif mengidentifikasi dua proses berbeda yang digunakan otak untuk menyesuaikan diri dengan rangsangan eksternal. Menurut berbagai teori kognisi, asimilasi memodifikasi informasi dari lingkungan individu sehingga cocok dengan salah satu pola otak yang ada. Akomodasi terjadi ketika otak memodifikasi pola dan strukturnya untuk memasukkan informasi yang diterima dari lingkungan individu.

Kedua proses akomodasi dan asimilasi dapat digunakan oleh otak selama berbagai tahap perkembangan. Berbagai teori kognisi menguraikan empat tahap perkembangan intelektual, termasuk tahap sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Selama masa bayi tahap sensorimotor terjadi dan ditandai dengan respon fisik terhadap rangsangan. Saat bayi berkembang secara fisik, kecerdasan baru dikumpulkan melalui peningkatan kemampuan dan interaksi dengan lingkungan.

Tahap pra-operasional perkembangan kognitif biasanya dimulai sekitar usia tiga sampai empat tahun. Kemampuan intelektual seseorang dikomunikasikan dan dikembangkan melalui bahasa dan simbol. Pada tahap ini, otak mulai mengembangkan kemampuan menghafal dan berimajinasi.

Menurut berbagai teori kognisi, tahap operasional konkret adalah di mana sebagian besar manusia dewasa mengakhiri perkembangannya. Tahap ini ditandai dengan hilangnya pola pikir egosentris dan kemampuan berpikir secara logis. Otak mulai mengembangkan pola berpikir yang mengikat fungsi atau langkah yang terpisah sebagai suatu sistem.
Beberapa remaja dan orang dewasa mencapai tahap operasional formal. Hal ini ditandai dengan kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan beberapa pola pikir egosentris muncul kembali selama tahap ini. Simbol atau asosiasi dalam struktur otak menjadi terkait dengan konsep umum atau lebih tinggi.