Apa Bahaya Paparan Pestisida?

Paparan pestisida dapat mengakibatkan beberapa bahaya yang dapat merusak kesehatan seseorang. Tergantung pada bahan kimia dan jumlah pestisida yang terpapar pada seseorang, reaksi tubuh dan masalah kesehatan yang diakibatkannya akan bervariasi. Saat terkena pestisida, manusia dan hewan dapat mengalami sejumlah masalah kesehatan, seperti kerusakan saraf, kanker, cacat lahir, bahkan kematian.

Gejala biasanya muncul dengan cepat setelah seseorang terkena paparan pestisida. Beberapa tanda peringatan paparan termasuk sakit kepala, rasa terbakar pada kulit atau mata, muntah, kelemahan otot dan kelelahan. Jika seseorang terpapar pestisida berulang kali, bahkan dalam dosis kecil, maka risiko terkena penyakit serius, seperti kanker, meningkat. Meskipun efek merusak dari paparan pestisida dapat dikurangi – dan bahkan dicegah – dengan menerima perhatian medis segera dan tepat, dalam kasus paparan kronis bahan kimia, kemungkinan mengembangkan komplikasi kesehatan seumur hidup jauh lebih besar.

Pestisida terutama digunakan untuk menghilangkan dan mencegah segala jenis hama menyusup atau merusak tanaman. Ada lebih dari 1,000 bahan kimia yang dapat dianggap sebagai pestisida. Dua jenis yang umum adalah insektisida, yang digunakan untuk mencegah serangga merusak tanaman, dan fungisida, yang digunakan untuk mengendalikan penyebaran jamur. Variasi bahan kimia pestisida juga digunakan untuk membunuh hewan pengerat, kutu busuk, dan tungau, yang semuanya biasanya menyerang rumah tangga. Semprotan serangga yang dibeli di toko mungkin tidak cukup efektif untuk membunuh invasi massal hama ini, jadi para profesional biasanya menggunakan pestisida khusus untuk berhasil menghilangkannya.

Meskipun pestisida berguna untuk mencegah kerusakan produk atau serangga menyerang bangunan, bahaya yang terkait dengannya sangat serius. Paparan pestisida dapat mengakibatkan keracunan manusia dan hewan yang tanpa sadar bersentuhan dengan mereka. Kemungkinan terjadinya masalah kesehatan karena paparan pestisida sangat bergantung pada tidak hanya jenis pestisida yang kontak dengan seseorang tetapi juga jumlah paparannya.

Paparan pestisida dapat terjadi melalui tiga cara utama kontak: kontak kulit, kontaminasi oral dan inhalasi. Paparan dermis terjadi ketika pestisida bersentuhan dengan kulit atau mata. Hal ini dapat terjadi pada orang yang menggunakan pestisida secara tidak benar atau tanpa menggunakan pakaian pelindung dan kacamata yang tepat.

Paparan pestisida oral terjadi ketika seseorang makan produk yang memiliki residu pestisida di atasnya. Penghirupan pestisida terjadi ketika seseorang menghirup pestisida saat menggunakannya. Paparan pestisida jenis ini umumnya terjadi pada pekerja, seperti petani atau mereka yang bekerja di lingkungan yang memproduksi pestisida.