Apa Jenis Gangguan Psikiatri yang Berbeda?

Gangguan jiwa mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku seseorang berdasarkan persepsi abnormal yang disebabkan oleh penyakit jiwa. Beberapa jenis gangguan kejiwaan yang paling sering didiagnosis termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan stres pascatrauma. Penyakit mental tambahan termasuk gangguan kepribadian ambang, anoreksia, dan gangguan kecemasan umum. Kebanyakan orang yang mencurigai penyakit mental dirujuk ke jenis dokter yang dikenal sebagai psikiater yang berspesialisasi dalam diagnosis dan pengobatan gangguan kejiwaan.

Skizofrenia adalah salah satu gangguan kejiwaan yang paling sering didiagnosis dan memerlukan pemantauan intensif dan perawatan seumur hidup. Mereka yang menderita penyakit mental jenis ini sering mengalami pemikiran delusi, halusinasi, dan perilaku yang tidak menentu atau tidak terduga. Seseorang dengan skizofrenia mungkin tampak tidak dapat mengekspresikan emosi dan mungkin menunjukkan respons yang tidak pantas, seperti berteriak atau menjadi kasar tanpa alasan yang jelas.

Gangguan bipolar, kadang-kadang disebut sebagai gangguan manik depresif, adalah salah satu gangguan kejiwaan yang paling terkenal dan dipublikasikan dengan baik. Seseorang dengan penyakit psikologis ini bergantian antara episode manik dan depresi, sering menyebabkan kesulitan besar dalam mempertahankan hubungan yang sehat dengan orang lain. Selama episode manik, orang yang terkena mungkin tampak memiliki banyak energi dan mungkin melakukan perilaku berisiko yang tidak seperti biasanya, seperti praktik seksual yang tidak aman atau kebiasaan belanja yang tidak bertanggung jawab. Episode depresi dapat menyebabkan penarikan diri dari orang lain, ketidaktertarikan pada aktivitas yang biasanya dinikmati, atau pikiran atau perilaku untuk bunuh diri.

Gangguan stres pasca-trauma, atau PTSD, adalah kondisi psikologis yang berkembang sebagai akibat dari peristiwa traumatis seperti perang, pemerkosaan, atau pelecehan masa kanak-kanak. Mereka dengan kondisi ini memiliki kilas balik trauma dan sering hidup dalam ketakutan atau kecemasan yang konstan. Banyak orang dengan gangguan ini beralih ke alkohol atau obat-obatan dalam upaya untuk mengatasi emosi yang intens dan tanggapan yang tidak tepat yang terkait dengan penyakit.

Gangguan kepribadian ambang menyebabkan banyak gejala yang sama dengan gangguan kejiwaan lainnya, seperti gangguan bipolar atau skizofrenia, dan terkadang salah didiagnosis sebagai salah satu dari kondisi ini. Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia merupakan gangguan mental yang menyebabkan sikap tidak sehat terhadap persepsi tubuh atau makanan. Gangguan kecemasan umum dapat menyebabkan keadaan khawatir atau panik yang hampir konstan dan dapat menyebabkan gejala fisik seperti nyeri dada, ketegangan otot, dan sesak napas. Dokter yang mencurigai adanya gangguan kejiwaan biasanya mengirim pasien ke spesialis seperti psikiater atau psikolog untuk evaluasi, diagnosis, dan pengobatan lebih lanjut.