Apa Berbagai Jenis Malnutrisi?

Gizi buruk dapat dibagi menjadi gizi kurang dan gizi lebih. Kekurangan gizi, yaitu ketika seseorang tidak mendapatkan cukup kalori atau nutrisi, dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak mencukupi atau masalah asimilasi nutrisi. Overnutrition terjadi ketika terlalu banyak nutrisi yang tertelan. Kedua jenis gizi buruk tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius yang dapat berakibat fatal.

Jenis utama malnutrisi yang disebabkan oleh kurang gizi antara lain kwashiorkor, marasmus, dan defisiensi mikronutrien. Kwashiorkor adalah gangguan yang terjadi ketika tubuh memiliki asupan kalori yang cukup tetapi tidak menerima cukup protein dan nutrisi yang dibutuhkan. Gejala kwashiorkor termasuk edema, anemia, pertumbuhan terhambat, diare, dan bintik-bintik kulit. Kwashiorkor biasanya terjadi pada anak usia lima tahun ke bawah yang tinggal di daerah yang mengalami kelaparan karena anak kecil membutuhkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Marasmus adalah salah satu jenis malnutrisi energi protein. Kondisi ini terjadi ketika seseorang tidak menerima cukup protein atau kalori. Gejalanya termasuk diare, kekurusan karena kehilangan lemak dan otot, metabolisme berkurang, detak jantung lebih lambat, dan tekanan darah rendah. Marasmus sering terlihat pada orang tua dan populasi di mana orang tidak memiliki pengetahuan tentang nutrisi.

Malnutrisi mikronutrien terjadi ketika seseorang tidak menerima cukup vitamin atau mineral untuk menjaga kesehatan. Beberapa penyebab utama kematian di dunia adalah akibat dari jenis malnutrisi yang diakibatkan oleh defisiensi mikronutrien. Salah satu bentuk malnutrisi yang paling umum adalah anemia, atau kekurangan zat besi. Ketika anemia parah, dapat menyebabkan kelesuan yang ekstrem, sakit kepala, pusing, dan sesak napas serta keterlambatan perkembangan bicara dan berjalan pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Orang mungkin juga menunjukkan gejala pica, yang berarti seseorang memiliki keinginan untuk makan zat yang bukan makanan, seperti kotoran.

Beberapa jenis malnutrisi umum lainnya adalah penyakit kudis dan rakhitis. Penyakit kudis disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Gejalanya meliputi kelelahan, bintik-bintik kulit, dan pendarahan dari selaput lendir. Penyakit kudis adalah umum di masa lalu di antara pelaut yang tidak memiliki akses ke buah-buahan dan sayuran segar dalam perjalanan panjang di laut. Penyakit ini terjadi hari ini di daerah yang dilanda kelaparan dan di negara-negara industri di mana beberapa orang makan terlalu banyak makanan olahan tanpa nutrisi.

Rakhitis paling sering terjadi ketika seseorang tidak menerima cukup vitamin D. Ini juga bisa disebabkan oleh asupan kalsium yang tidak mencukupi. Rakhitis sering ditemukan pada anak-anak yang tinggal di negara berkembang. Ini menyebabkan pelunakan tulang, yang dapat menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk.