Apa Penyebab Tonjolan Disk Herniasi?

Disk hernia terjadi ketika selubung yang menahan cairan seperti gel di antara tulang belakang – yang dikenal sebagai cakram tulang belakang – pecah dan menekan saraf tulang belakang. Istilah “penonjolan cakram hernia” sebenarnya keliru, karena tonjolan dan herniasi adalah dua keadaan yang berbeda. Tonjolan terjadi ketika cakram tulang belakang menonjol keluar, tetapi cairan seperti gel tidak meninggalkan cakram tulang belakang. Dengan kata lain, cakram tulang belakang tidak pecah, yang disebut cakram hernia. Ketika orang menyebutkan tonjolan cakram hernia, mereka sebenarnya mengacu pada tonjolan cakram, bukan herniasi.

Konsep di balik istilah “penonjolan cakram hernia” tetap sama: cairan seperti gel terkandung dalam enkapsulasi, dan ketika enkapsulasi itu menonjol keluar, tonjolan terjadi. Ketika tonjolan itu menyebabkan pecah, cakram hernia telah terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh kompresi tulang belakang, yang dapat terjadi ketika tulang belakang mengalami trauma langsung, gerakan memutar yang canggung, atau degradasi bertahap dari cakram tulang belakang itu sendiri. Disk hernia atau tonjolan disk hernia – hanya dikenal sebagai tonjolan disk – dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti linu panggul, nyeri punggung bawah, sakit kepala kronis, dan nyeri kaki.

Mengangkat beban berat secara teratur dapat menyebabkan herniasi diskus atau penonjolan diskus hernia. Kompresi tulang belakang yang konstan dapat memberi tekanan yang tidak semestinya pada cakram tulang belakang, yang menyebabkan tonjolan atau pecah. Atlet sering mengalami herniasi diskus karena ketegangan reguler yang ditempatkan pada tulang belakang, dan gerakan memutar yang teratur juga dapat menyebabkan kemungkinan disk hernia atau tonjolan. Namun, cedera tidak terbatas pada atlet saja, karena duduk atau berdiri dalam waktu lama juga dapat menyebabkan kompresi tulang belakang. Kecelakaan mobil atau jatuh juga dapat menyebabkan trauma langsung yang mengakibatkan kompresi tulang belakang.

Postur tubuh yang buruk saat duduk di kursi kantor dapat menyebabkan herniasi, terutama jika orang tersebut tidak berolahraga secara teratur. Saat otot melemah, mereka tidak dapat lagi menopang tulang belakang dengan cara yang dirancang untuk mereka. Tulang belakang kemudian lebih cenderung menekan, terutama jika kursi kantor tidak memberikan dukungan tulang belakang lumbal yang memadai serta dukungan leher dan bahu. Rutinitas olahraga teratur yang memperkuat otot-otot inti tubuh — yaitu, otot punggung bawah, otot perut, dan otot pinggul dan selangkangan — dapat membantu mencegah herniasi atau tonjolan di kemudian hari. Peregangan teratur juga dapat membantu menjaga otot-otot tulang belakang tetap sehat dan lentur, yang pada gilirannya akan mencegah kompresi tulang belakang.