Apa itu Reagin?

Reagin adalah salah satu dari keluarga antibodi yang biasanya muncul sebagai imunoglobulin dalam darah, tetapi kadang-kadang juga terjadi pada serum kulit manusia. Antibodi reagin sering menjadi indikator kondisi dan penyakit tertentu. Antibodi biasanya terbentuk sebagai akibat dari perusakan sel lain dalam tubuh, termasuk yang disebabkan oleh sifilis. Dalam kasus lain, reagin terbentuk sebagai reaksi terhadap histamin tertentu, yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Tidak ada tentang keberadaan reagin dalam tubuh seseorang yang selalu buruk. Bagaimana reagin bereaksi dengan sel-sel tubuh dan mengapa mereka terbentuk di tempat pertama adalah apa yang membuatnya signifikan.

Tidak semua orang memiliki antibodi reagin, dan bahkan mereka yang memilikinya mungkin tidak memilikinya selamanya. Reagin terbentuk sebagai respons terhadap kondisi tertentu atau kehadiran seluler dalam tubuh. Dokter umumnya menganggap kehadiran reagin sebagai sinyal dari sesuatu yang lebih besar, dan sebagai alasan untuk melakukan tes lebih lanjut.

Tes Rapid Plasma Reagin (RPR), misalnya, adalah tes sifilis awal yang umum. Ia bekerja dengan menguji darah pasien untuk antibodi reagin. Ketika seseorang terinfeksi penyakit sipilis, virus sipilis, melalui bakteri Treponema Pallidum, menghancurkan banyak sel tubuh yang sehat. Bagian-bagian dari sel-sel yang tidak dikonsumsi oleh bakteri dibiarkan sebagai pembantaian dalam aliran darah, dan tubuh dalam banyak kasus akan membuat antibodi reagin untuk melawannya.

RPR adalah tes skrining sifilis yang dihormati, dan juga dapat digunakan untuk menentukan seberapa efektif perawatan sifilis bekerja pada pasien dengan infeksi yang sudah ada. Namun, tes RPR saja tidak dapat memberikan diagnosis yang pasti. Adanya reagin dalam darah, apapun penyebabnya, akan menghasilkan hasil RPR yang positif. Kondisi lain yang dapat menyebabkan RPR positif termasuk malaria, lupus, penyakit lyme, dan HIV. Karena tes spesifik sifilis biasanya lebih invasif daripada pengambilan darah sederhana, RPR umumnya merupakan langkah pertama dalam kasus dugaan sifilis.

Reagin dalam darah mungkin juga menunjukkan adanya kecenderungan alergi tertentu. Ketika beberapa antibodi menempel pada membran sel dalam tubuh, mereka dapat memicu pelepasan histamin, yang pada gilirannya menyebabkan reaksi alergi. Reaksi dapat berkisar dari ruam kulit hingga demam, alergi serbuk sari, dan, dalam kasus ekstrim, asma.

Reagin umumnya spesifik untuk individu di mana mereka terbentuk, dan tidak ada pada sebagian besar orang. Mereka tidak melewati penghalang plasenta, jadi tidak bisa menular dari ibu ke anak. Mereka biasanya tidak selamat dari transfusi darah. Paparan panas atau oksigen biasanya menghancurkan mereka.