Bagaimana cara menghentikan gemeretak gigi saat tidur?

Hampir sama umum dengan mendengkur, menggertakkan gigi saat tidur – juga dikenal sebagai bruxism – dapat merusak gigi dan menyebabkan rasa sakit di rahang dan kepala. Ini sering disebabkan oleh stres, tetapi bisa juga akibat pertumbuhan gigi yang tidak normal atau masalah keselarasan di dalam mulut dan rahang. Langkah pertama untuk menghentikan penggilingan gigi saat tidur adalah mengunjungi dokter gigi Anda sehingga ia dapat menentukan penyebab penggilingan. Dari sana, dokter gigi mungkin meresepkan pelindung mulut untuk melatih rahang agar berhenti mengepal, atau dia mungkin merujuk Anda ke psikiater atau profesional kesehatan mental lainnya untuk membantu menghilangkan stres yang menyebabkan penggilingan.

Dalam banyak kasus, penggilingan gigi saat tidur dapat dihentikan dengan menggunakan pelindung mulut di malam hari. Seorang dokter gigi dapat membuat cetakan gigi Anda untuk membuat pelindung mulut untuk digunakan pada malam hari; pelindung mulut ini akan menjaga gigi agar tidak saling bertabrakan, tetapi juga akan melatih rahang untuk beristirahat dalam posisi yang berbeda. Karena menggemeretakkan gigi saat tidur dapat menyebabkan cedera permanen pada gigi dan gusi, pelindung mulut diperlukan untuk mencegah gigi retak, enamel aus, dan nyeri rahang. Namun, pelindung mulut yang dirancang khusus dari dokter gigi Anda mungkin mahal, karena biasanya tidak ditanggung oleh asuransi. Jika Anda cocok dengan kategori ini, pertimbangkan untuk membeli pelindung mulut atletik yang tersedia di sebagian besar toko perlengkapan olahraga. Meskipun tidak tahan lama atau low-profile seperti versi yang digunakan oleh dokter gigi, ini adalah alternatif murah yang dapat mencapai tujuan yang sama.

Terkadang satu-satunya cara untuk menghentikan gertakan gigi saat tidur adalah dengan mengatasi penyebabnya, yang seringkali merupakan tingkat stres yang tinggi dalam hidup seseorang. Tingkat stres yang meningkat dapat mengganggu pola tidur normal Anda, dan saat otak memikirkan peristiwa stres yang terjadi di siang hari, rahang cenderung mengencang, menyebabkan gigi menggemeretakkan saat tidur. Dokter mungkin menyarankan Anda mengunjungi profesional kesehatan mental yang dapat membantu Anda mengatasi beberapa tekanan kehidupan sehari-hari, sehingga memungkinkan pikiran Anda cukup rileks di malam hari sehingga bruxism tidak akan terjadi. Kemarahan, ketakutan, kecemasan, atau bahkan antisipasi peristiwa positif yang akan datang semuanya dapat menyebabkan bruxism.

Pada anak-anak, pertumbuhan gigi dan rahang yang tidak normal dapat menyebabkan bruxism. Gigi mungkin tidak sejajar dengan benar, menyebabkan anak menggigit sedemikian rupa sehingga gigi saling bergesekan. Ini biasanya bukan masalah yang terlalu serius, karena gigi anak-anak akan tumbuh lebih besar seiring bertambahnya usia. Jika masalah tetap ada setelah gigi dewasa mulai tumbuh, kunjungan ke dokter gigi harus dilakukan.