Apa Perbedaan Antara Paraplegia dan Quadraplegia?

Paraplegia dan quadriplegia keduanya merupakan kondisi serius yang melibatkan kelumpuhan sebagian tubuh. Pada kasus paraplegia, pasien mengalami kelumpuhan dari pinggang ke bawah, sedangkan pasien quadriplegia mengalami kelumpuhan yang menyerang tubuh dari leher ke bawah. Kelumpuhan disebabkan oleh cedera pada sumsum tulang belakang, dan mungkin sebagian atau total, tergantung pada sifat cedera dan cara perawatannya. Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt adalah contoh terkenal dari orang lumpuh; ilmuwan Steven Hawking adalah seorang lumpuh.

Tiga hal yang dapat menyebabkan paraplegia atau quadriplegia: penyakit, trauma, dan penyakit bawaan. Seorang lumpuh memiliki cedera tulang belakang di tulang belakang bagian bawah, yang menyebabkan hilangnya perasaan dan mobilitas di kaki dan batang tubuh bagian bawah; dalam banyak kasus, paraplegia memiliki masalah dengan organ dalam di tubuh bagian bawah mereka, seperti kandung kemih mereka. Seorang lumpuh memiliki cedera tulang belakang yang lebih tinggi, biasanya di tulang belakang leher, dan selain mobilitas terbatas di lengan dan kaki, ia mungkin memiliki sejumlah masalah yang berkaitan dengan kurangnya kontrol atas organ internal.

Penyakit seperti poliomielitis, sifilis, penyakit Lou Gehrig, dan multiple sclerosis semuanya telah dikaitkan dengan kelumpuhan total atau sebagian. Trauma seperti luka tembak atau jatuh berat juga dapat merusak sumsum tulang belakang, sedangkan kondisi bawaan seperti spina bifida menyebabkan masalah sejak lahir. Dalam semua kasus, semakin cepat masalah didiagnosis, semakin baik prognosis pasien. Paraplegia dan quadriplegia tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan dapat memperlambat dan mengurangi tingkat kerusakan pada sumsum tulang belakang, memungkinkan pasien lebih banyak bergerak.

Orang lumpuh total tidak bisa menggerakkan kaki sama sekali, dan tidak memiliki sensasi. Kelumpuhan parsial memungkinkan orang lumpuh untuk menggerakkan jari kaki atau kaki, tetapi biasanya hanya dengan kesulitan besar. Dalam kasus lumpuh, juga dikenal sebagai tetraplegia, kelumpuhan parsial jauh lebih umum, karena kelumpuhan total berarti bahwa organ dalam pasien tidak dapat berfungsi, memerlukan perawatan suportif ekstensif dari perangkat medis.

Menjadi lumpuh atau lumpuh bisa jadi menantang. Kelumpuhan menempatkan pasien pada risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk patah tulang, pneumonia, infeksi, luka baring, dan masalah kardiovaskular. Perawatan suportif mungkin diperlukan, terutama untuk lumpuh. Namun, banyak orang dengan kelumpuhan menjalani kehidupan yang sangat memuaskan dan terkadang aktif; baik lumpuh maupun lumpuh dapat bersaing di Paralimpiade, misalnya, dan beberapa lumpuh menikmati kegiatan seperti olahraga kursi roda ekstrim dan olahraga para-kuda.