Apa itu Adiponektin?

Adiponektin adalah hormon protein yang diproduksi di sel-sel lemak tubuh manusia. Hormon ini diketahui memiliki sifat yang berdampak pada pengaturan glukosa dalam darah serta berperan dalam pemrosesan asam lemak dalam aliran darah. Umumnya, kadar adiponektin cenderung menonjol dalam plasma darah. Namun, obesitas sebenarnya dapat menyebabkan tingkat tersebut menurun.

Sementara studi tentang fungsi adiponektin manusia sedang berlangsung, penelitian modern telah mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang hormon ini. Wanita rata-rata cenderung memiliki kadar yang lebih tinggi dalam aliran darah daripada pria. Alasan untuk fenomena ini tidak sepenuhnya dipahami, meskipun ada spekulasi bahwa hormon yang bertanggung jawab atas atribut gender primer dan sekunder dapat menghambat produksi adiponektin pada pria.

Penderita diabetes cenderung memiliki kadar adiponektin dalam darah yang lebih rendah daripada individu yang tidak diabetes. Ini telah menyebabkan banyak orang di bidang medis untuk menentukan bahwa hormon protein khusus ini memiliki sifat yang dapat membantu menjaga kadar glukosa darah yang sehat. Hormon protein mungkin juga ada hubungannya dengan produksi dan asimilasi insulin yang tepat di dalam tubuh.

Pengamatan lain tentang adiponektin adalah bahwa hormon ini bekerja bersama-sama dengan leptin untuk membantu mengatur berat badan. Fungsi dari dua hormon yang digabungkan tampaknya meningkatkan komunikasi ke dan dari otak, memungkinkan individu untuk mengetahui kapan makanan yang cukup telah dikonsumsi. Saat ini, tidak diketahui apakah efek ini hanya dapat terjadi karena aksi gabungan, atau jika setiap hormon dapat menghasilkan hasil yang sama secara independen. Diketahui bahwa menurunkan berat badan berlebih dapat membantu merangsang produksi hormon ini secara signifikan.

Sebagai bagian dari fungsi hormon, adiponektin memiliki kemampuan untuk mengikat reseptor yang berbeda. Saat ini, ilmu pengetahuan telah mengisolasi dua dari reseptor ini, menyebutnya sebagai reseptor adiponektin satu dan dua. Masing-masing reseptor ini tampaknya fokus pada fungsi yang berbeda dalam tubuh, seperti membantu tubuh mengasimilasi karbohidrat dengan benar dan mempercepat atau memperlambat metabolisme tubuh.

Sementara ilmu pengetahuan modern telah mengkonfirmasi bahwa adiponektin dikeluarkan dari jaringan adiposa ke dalam aliran darah dan bahwa hormon tersebut memiliki beberapa efek menguntungkan pada tubuh, masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana hormon ini bekerja dengan hormon lain untuk menjaga kesehatan secara umum. Penelitian sedang berlangsung, dengan harapan suatu hari menghasilkan versi sintetis dari hormon ini sebagai sarana untuk membantu mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes serta membantu mencapai penurunan berat badan pada obesitas yang tidak sehat.