Apa Gejala Distimia?

Distimia adalah bentuk depresi ringan kronis, tetapi dapat berkembang menjadi depresi berat jika tidak ditangani. Gejala distimia tidak separah gejala depresi berat, tetapi cenderung bertahan lebih lama dan dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang. Jika gejalanya dikenali dan ditangani dengan segera, orang yang menderita distimia dapat pulih dengan pengobatan yang efektif.

Pada kebanyakan orang sehat, suasana hati cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu dari positif ke negatif dan kembali lagi, tetapi memiliki dasar rata-rata yang stabil. Mereka yang menderita distimia, di sisi lain, cenderung memiliki suasana hati dasar yang lebih rendah daripada rata-rata. Sebenarnya, kata “dysthymia” berarti “suasana hati yang buruk” atau “melankolis.” Gejala kondisi cenderung berpusat pada hilangnya minat atau kemampuan di berbagai bidang kehidupan.

Salah satu gejala fisik utama distimia melibatkan nafsu makan, bermanifestasi sebagai hilangnya nafsu makan atau kecenderungan untuk makan berlebihan. Makanan dengan kandungan gula tinggi memberi otak peningkatan serotonin, neurotransmitter yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia dan sejahtera. Tanpa jumlah neurotransmiter yang cukup ini, depresi dapat terjadi. Makan berlebihan akibat distimia dapat menyebabkan perasaan malu dan negatif, yang selanjutnya mendorong pasien ke dalam depresi. Makan teratur, makanan padat nutrisi dan makanan ringan dapat memerangi kecenderungan ini.

Kurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau fokus pada tugas, perasaan lesu yang terus-menerus dan kurangnya motivasi adalah gejala lain dari distimia. Kelesuan dan motivasi yang buruk dapat dihasilkan dari sikap mengalahkan diri sendiri yang terkait dengan distimia. Orang yang menderita mungkin tidak mau mencoba proyek baru atau mengambil risiko karena dia merasa bahwa upaya itu ditakdirkan untuk gagal.

Mereka yang menderita distimia mungkin kurang tertarik pada hobi, kesehatan, dan kehidupan sosial. Seiring waktu, harga diri turun karena orang tersebut merasa seolah-olah dia tidak mencapai apa pun yang berharga. Terlibat dalam pikiran yang mencela diri sendiri dapat melanjutkan siklus.

Gejala distimia saja tidak menunjukkan kondisi tersebut. Untuk diagnosis resmi, keadaan depresi ringan yang konstan harus bertahan selama sebagian besar waktu selama setidaknya dua tahun pada orang dewasa dan setidaknya satu tahun pada anak-anak di bawah usia delapan belas tahun. Diagnosis juga mensyaratkan bahwa tidak ada episode depresi mayor yang terjadi selama periode pengujian dua tahun. Tanda yang berlaku adalah perasaan “rendah” yang hampir konstan; ditambah dengan gejala lain, ini sering menunjukkan bahwa orang tersebut menderita kondisi tersebut. Perawatan biasanya mencakup kombinasi resep antidepresan serta psikoterapi.