Apa Ciri-ciri Sistem Kekebalan Tubuh Anak?

Sistem kekebalan anak-anak sangat kompleks dan luar biasa. Bayi yang normalnya sehat dilahirkan dengan beberapa antibodi yang dipasok oleh ibu. Ini disebut kekebalan yang didapat dari ibu, tetapi dianggap sebagai kekebalan pasif sementara dan itu bukan jaminan terhadap semua jenis infeksi. Agar sistem kekebalan anak-anak berkembang secara normal, beberapa paparan antigen asing diperlukan dan jadwal vaksinasi rutin membantu menyediakan antibodi yang tidak dapat diperoleh secara pasif.

Sistem kekebalan anak-anak didasarkan pada sel dan organ yang saling bergantung yang melindungi tubuh dari infeksi. Amandel, kelenjar gondok, kelenjar getah bening, sumsum tulang, sel darah putih, bahkan saluran usus adalah semua bagian tubuh yang membantu melindungi tubuh anak dari berbagai jenis infeksi. Bayi normal dapat mulai mengembangkan respons imun terhadap antigen asing sejak lahir, asalkan semua sel dan organ berfungsi dengan baik.

Antibodi dikembangkan dari waktu ke waktu karena tubuh menjadi lebih mampu mensintesis antibodi sebagai respons terhadap antigen. Kekebalan yang didapat dari ibu mulai menghilang dalam usia enam sampai delapan bulan dan dibutuhkan sekitar enam sampai delapan tahun bagi sistem kekebalan anak-anak untuk memperoleh tingkat antibodi yang terkonsentrasi. Sebagian, garis waktu ini menjelaskan mengapa banyak anak mengalami lebih banyak penyakit, seperti pilek, sejak dini, tetapi semakin sedikit saat mereka mendekati masa remaja.

Sifat sistem kekebalan yang berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi lebih kuat ketika mampu melawan infeksi sendiri. Sebaliknya, infeksi yang tidak dapat dilawan oleh tubuh dan yang diobati secara sembarangan dengan antibiotik hanya akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Antibiotik adalah obat yang sangat berguna bila digunakan untuk mengobati infeksi yang tidak dapat dilawan oleh tubuh sendiri, tetapi penggunaan yang berlebihan harus dihindari.

Saat seorang anak tumbuh, komponen sistem kekebalan mereka sedikit berubah. Misalnya, kelenjar gondok dan amandel sering menyusut ke ukuran yang lebih kecil dengan permulaan pubertas. Ini karena sistem kekebalan anak-anak kurang bergantung pada mereka saat mereka berkembang. Dalam beberapa kasus, organ-organ ini mungkin menunjukkan tanda-tanda infeksi kronis atau pembesaran abnormal dan sering diangkat untuk menghindari gangguan pada fungsi tubuh lainnya.

Anak-anak dengan sistem kekebalan yang tidak normal tidak dapat melawan infeksi seperti yang dapat dilakukan oleh anak yang sehat. Orang tua harus memperhatikan tanda-tanda infeksi persisten, termasuk demam kronis dan tingkat tinggi, keringat malam, dan kelenjar getah bening yang lunak atau bengkak. Anak-anak harus dievaluasi secara rutin untuk perkembangan fisik dan emosional, suatu proses perawatan kesehatan yang juga memantau perkembangan sistem kekebalan.
Untuk membantu sistem kekebalan anak berkembang secara normal, wanita hamil harus menghindari alkohol dan tembakau, makan makanan sehat dan mengonsumsi vitamin prenatal. Paparan asap rokok pada masa bayi dan anak-anak juga memiliki efek depresi pada sistem kekebalan anak-anak. Kondisi lain seperti kekurangan vitamin, penyakit darah, dan kanker akan mempengaruhi kekebalan tubuh.