Apa Perbedaan antara Alkalosis dan Asidosis?

Perbedaan utama antara alkalosis dan asidosis adalah bahwa alkalosis menempatkan pH darah di atas normal, sedangkan asidosis menempatkan pH darah di bawah normal. Tingkat bikarbonat (HCO3) dan karbon dioksida (CO2) juga bervariasi, dipengaruhi oleh apakah asidosis atau alkalosis bersifat respiratorik atau metabolik. Alkalosis metabolik dan asidosis berhubungan dengan penyakit atau kondisi yang mempengaruhi HCO3, sedangkan alkalosis respiratorik dan asidosis berhubungan dengan penyakit atau kondisi yang mempengaruhi CO2.

Ketika orang berbicara tentang pH atau potensi hidrogen, mereka berbicara tentang seberapa asam atau basa suatu zat. Darah biasanya memiliki kisaran pH yang sangat sempit, yaitu dari 7.35 hingga 7.45. Ini tepat di atas netral, atau pH 7. Kisaran ini optimal untuk proses metabolisme dan pengiriman oksigen yang tepat, jadi apa pun di luar kisaran normal dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Alkalosis berarti pH darah seseorang telah melampaui batas atas kisaran 7.45, sedangkan asidosis berarti pH darah seseorang telah turun di bawah batas bawah 7.35.

PH darah terhubung ke paru-paru dan ginjal ke tingkat yang tinggi, karena organ-organ ini masing-masing bertanggung jawab untuk membuang CO2 dan HCO3 atau asam. Tingkat pH dengan asidosis respiratorik rendah, tetapi kadar CO2 dan HCO3 tinggi. Alkalosis respiratorik memberikan hasil yang sebaliknya, memiliki pH tinggi dengan C02 dan HCO3 rendah. Bila asidosis metabolik, pH, CO2 dan HCO3 rendah, tetapi bila alkalosis metabolik, pH, CO2 dan HCO3 semuanya tinggi.

Hanya melihat alkalosis respiratorik dan asidosis, penyebabnya tidak sama. Alkalosis respiratorik dapat berasal dari masalah seperti hiperventilasi, demam, olahraga, gagal hati, atau masalah sistem saraf pusat. Asidosis yang bersifat respiratorik juga dapat disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat, tetapi juga terjadi karena trauma, penyumbatan atau penyakit yang menghambat pernapasan.

Pindah ke penyebab alkalosis metabolik dan asidosis, alkalosis metabolik terjadi melalui konsumsi terlalu banyak HCO3, diare atau muntah dan dehidrasi. Asidosis metabolik dapat terjadi dengan gagal ginjal, kehilangan HCO3 melalui diare, ketoasidosis diabetik atau alkoholik, dan overdosis toksin seperti terlalu banyak aspirin.

Membandingkan kedua kondisi ini di bawah lensa gejala, asidosis bisa asimtomik atau menyebabkan masalah seperti kelelahan, mual, sakit kepala dan koma. Gejala alkalosis termasuk kram dan kelemahan. Kedua kondisi tersebut dapat menjadi parah dan karenanya memerlukan perawatan, meskipun kasus-kasus ringan cukup mudah untuk diperbaiki.