Periodic Limb Movement Disorder (PLMD) adalah suatu kondisi di mana lengan atau kaki seseorang bergerak saat tidur. Secara formal disebut sebagai mioklonus nokturnal, PLMD tidak sama dengan kejang otot malam yang biasanya terjadi saat tertidur. Pada kondisi ini, gerakan anggota tubuh berlangsung dalam interval 20 hingga 30 detik, lima kali atau lebih per jam. Gerakan-gerakan ini terjadi secara konsisten sepanjang malam selama periode tidur non-REM.
Episode PLMD umumnya akan melibatkan fleksi parsial pada pergelangan kaki, lutut, jempol kaki, dan terkadang pinggul. Restless Leg Syndrome (RLS) adalah bentuk paling umum dari gangguan ini. Orang dengan kondisi ini memiliki perasaan gelisah di kaki, disertai kram, kedutan otot, dan nyeri otot.
PLMD dapat berkisar dalam tingkat keparahan dari gerakan pergelangan kaki yang kecil dan terus menerus, hingga mengayunkan lengan dan kaki atau gerakan menendang yang berat. Gerakan mulut, hidung, dan perut juga bisa terjadi. Pada gangguan gerak anggota gerak periodik, penderita biasanya tidak menyadari adanya gerakan yang berulang-ulang. Mereka yang menderita kondisi ini biasanya mengeluh sulit tidur dan tetap tertidur, atau ketidakmampuan untuk tetap terjaga selama siang hari.
Individu yang terkena PLMD juga melaporkan kaki panas dan dingin, sensasi terbakar di tungkai, dan depresi. Gangguan yang melemahkan ini diketahui menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk, yang dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari dan insomnia. Terjadinya gangguan gerak anggota gerak periodik meningkat seiring bertambahnya usia. Diperkirakan di Amerika Serikat, PLMD terjadi pada 5% orang berusia 30 hingga 50 tahun, dan 44% pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Penyebab gangguan gerakan tungkai periodik saat ini tidak diketahui. Beberapa dokter berhipotesis bahwa talamus dan otak kecil otak bisa terlibat, sementara yang lain percaya bahwa kondisi tersebut berasal dari sumsum tulang belakang. PLMD sering terjadi pada individu dengan rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, atau gangguan metabolisme. Kondisi ini juga terkait dengan masalah peredaran darah.
Langkah awal dalam mengobati PLMD adalah menemukan penyebab yang mendasarinya. Diabetes, anemia, dan beberapa antidepresan dapat menyebabkan gerakan kaki. Pengobatan masalah yang ada ini seringkali dapat meringankan gejala yang terkait dengan kondisi ini.
Ada banyak obat yang dapat membantu seseorang yang terkena PLMD. Obat tidur dapat mencegah sering terbangun; Namun, pil ini tidak akan mengurangi gerakan kaki. Obat pereda nyeri dapat mengurangi jumlah gerakan, tetapi tidak efektif mengobati insomnia. Obat yang digunakan dalam mengobati penyakit Parkinson tampaknya saat ini menjadi pengobatan paling efektif untuk gerakan dan insomnia yang terkait dengan PLMD. Suplemen vitamin dan mineral juga telah menunjukkan keberhasilan, tetapi belum terbukti secara klinis.