Sistem sirkadian, juga disebut jam biologis, adalah siklus harian alami yang mengatur pola istirahat dan aktivitas. Ritme sirkadian membantu orang mempertahankan jadwal tidur dan bangun yang teratur, memastikan bahwa sistem tubuh dan otak mendapatkan jumlah istirahat yang tepat setiap malam. Ada banyak jenis gangguan ritme sirkadian yang dapat mengganggu siklus dan menyebabkan sulit tidur, kantuk selama jam bangun, dan perasaan sakit secara umum. Gangguan ritme sirkadian mungkin bersifat sementara, seperti halnya jet lag atau jam kerja yang tidak biasa, atau mungkin merupakan masalah kronis yang mempengaruhi seseorang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun pada suatu waktu.
Dalam kebanyakan kasus, gangguan ritme sirkadian berumur pendek dan disebabkan oleh perjalanan ke zona waktu yang berbeda, penyakit, atau perubahan shift di tempat kerja. Seseorang mungkin mendapatkan tidur yang cukup ketika waktu rutinitas hariannya diubah. Gangguan sangat umum di antara orang-orang yang mengambil shift larut malam atau malam setelah lama terbiasa dengan pekerjaan siang hari. Seringkali sulit bagi orang untuk membuat diri mereka tidur ketika mereka terbiasa terjaga, terutama jika di luar terang.
Gangguan ritme sirkadian kronis adalah kondisi yang dapat didiagnosis secara klinis yang terkait dengan kelainan otak atau ketidakseimbangan kimia. Jenis yang paling umum adalah sindrom fase tidur lanjutan (ASPS) dan sindrom fase tidur tertunda (DSPS). ASPS melibatkan ketidakmampuan untuk tetap terjaga melalui jam-jam awal malam dan kecenderungan kronis untuk bangun pagi-pagi sekali, meskipun ada upaya untuk mengubah pola tidur. Penderita DSPS biasanya tidak bisa mendapatkan pola tidur yang teratur sama sekali.
Perawatan untuk gangguan ritme sirkadian tergantung pada jenis masalah yang dihadapi pasien dan berapa lama dia berjuang melawan sulit tidur. Sebagian besar kasus ringan yang berkaitan dengan perjalanan atau jam kerja hilang dalam beberapa hari setelah tubuh terbiasa dengan pola tidur dan bangun yang baru. Jika pola normal tidak dapat ditentukan atau seseorang didiagnosis dengan gangguan kronis, ia dapat mengambil langkah-langkah untuk meredakan gejala. Mempertahankan pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres semuanya dapat membantu meningkatkan kewaspadaan selama jam bangun dan meredakan insomnia pada waktu tidur.
Beberapa orang yang menderita masalah ritme sirkadian kronis mendapat manfaat dari sesi terapi perilaku dengan psikolog. Seorang terapis dapat membantu klien mengidentifikasi penyebab stres dan kecemasan lingkungan dan belajar bagaimana menanganinya dengan lebih baik. Obat-obatan dapat dipertimbangkan jika tindakan pengobatan lain gagal dan kesehatan seseorang mulai menurun. Obat tidur resep seperti melatonin dan obat kecemasan seperti benzodiazepin biasanya efektif dalam mengelola gangguan ritme sirkadian.