Apa Itu Sindrom Ganser?

Sindrom Ganser adalah gangguan disosiatif yang sebelumnya dianggap sebagai gangguan buatan, di mana pasien menunjukkan gejala penyakit fisik atau mental ketika tidak ada kondisi nyata. Sindrom ini sangat jarang dan terutama menyerang laki-laki. Ini pertama kali diamati pada narapidana penjara dan dilaporkan pada tahun 1898 oleh psikiater Jerman Sigbert Ganser, setelah siapa sindrom ini dinamai.

Pasien yang didiagnosis dengan sindrom Ganser mengalami periode singkat perilaku tidak menentu, yang mungkin termasuk halusinasi, kebingungan umum, dan kelumpuhan sementara. Gejala yang paling umum adalah memberikan jawaban perkiraan untuk pertanyaan sederhana, seperti menjawab “lima” ketika ditanya berapa banyak kaki yang dimiliki seekor anjing. Hal ini berbeda dengan beberapa gangguan yang menyebabkan pasien merespon dengan cara yang sama sekali tidak masuk akal karena pasien memberikan jawaban yang berkaitan erat dengan pertanyaan, menunjukkan bahwa ia memahami jenis pertanyaan yang diajukan.

Pasien sindrom Ganser sering tidak ingat apa yang mereka katakan atau lakukan selama periode perilaku aneh. Sementara penyebab pasti sindrom Ganser tidak diketahui, banyak psikiater dan profesional kesehatan mental lainnya percaya itu terjadi sebagai respons terhadap kondisi yang sangat menegangkan. Gejala sering sembuh sendiri secara spontan dalam beberapa hari setelah pasien dikeluarkan dari situasi pemicu.

Perawatan medis khusus untuk sindrom Ganser biasanya tidak diperlukan, meskipun pasien dipantau secara ketat selama periode gejala untuk memastikan mereka tidak menempatkan diri dalam situasi berbahaya. Pasien sering menjalani sesi terapi untuk membantu profesional kesehatan mental mengidentifikasi apa yang memicu timbulnya gejala. Terapi juga berfokus pada penanganan masalah mendasar apa pun yang dapat memicu situasi, seperti respons mental yang ekstrem, dan mengajarkan teknik penghilang stres yang sehat kepada pasien.

Pasien sindrom Ganser mungkin menderita masalah kesehatan mental lainnya, termasuk depresi dan gangguan kepribadian. Sindrom ini tidak timbul dari gangguan mental lainnya, tetapi individu dengan masalah kesehatan mental lainnya mungkin lebih mungkin untuk mengembangkan sindrom Ganser. Dokter sering mengalami kesulitan dalam mendiagnosis pasien dengan sindrom karena sifat gejala yang singkat dan kemungkinan pasien mengarang gejala untuk mendapatkan perhatian atau sebagai respons terhadap situasi stres mental atau emosional.

Kondisi mental dan fisik lainnya mungkin juga bertanggung jawab atas gejala yang mirip dengan yang menjadi ciri sindrom Ganser. Kebingungan dan jawaban yang tidak masuk akal untuk pertanyaan dasar sering terlihat pada pasien yang menderita cedera otak, stroke, atau kejang. Pasien demensia juga dapat menunjukkan gejala yang sama dan tidak ingat apa yang terjadi selama keadaan kebingungan atau halusinasi.