Apa Perbedaan Hormon Siklus Menstruasi?

Tubuh setiap wanita mengandung ratusan hormon yang berbeda, tetapi ada beberapa yang bekerja sama dengan cara yang kompleks untuk menyebabkan siklus menstruasi yang normal. Hormon siklus menstruasi termasuk estrogen, progesteron, hormon luteinizing, hormon perangsang folikel dan hormon pelepas gonadotropin. Masing-masing memiliki efek berbeda pada tubuh dan peran khusus dalam siklus menstruasi.

Hormon siklus menstruasi pertama yang berperan adalah hormon pelepas gonadotropin. Ini dilepaskan di otak oleh hipotalamus, dan memulai reaksi berantai untuk sisa hormon siklus menstruasi. Ketika hormon pelepas gonadotropin dilepaskan, itu merangsang produksi hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing di kelenjar pituitari.

Selama siklus menstruasi, hormon perangsang folikel mendorong pertumbuhan folikel di ovarium dan produksi telur. Hormon luteinizing bekerja bersama dengan hormon perangsang folikel untuk menyebabkan ovulasi, yang terjadi ketika sel telur dilepaskan dari ovarium. Tingkat hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing naik dan turun bersama-sama sepanjang siklus menstruasi. Fungsi lain dari kedua hormon ini adalah menyebabkan ovarium memproduksi estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron kemudian bekerja sama untuk mempersiapkan tubuh untuk kemungkinan pembuahan sel telur.

Siklus menstruasi dapat dibagi menjadi tiga fase yang berbeda, dengan fase pertama dimulai pada hari pertama menstruasi. Selama fase folikular, penurunan kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lapisan rahim pecah dan keluar dari rahim dalam bentuk darah menstruasi. Saat ini terjadi, hormon perangsang folikel menyebabkan perkembangan folikel ovarium, salah satunya terus tumbuh dan memproduksi estrogen. Folikel ini berisi sel telur.

Selama fase ovulasi, luteinizing dan hormon perangsang folikel terus meningkat dan menyebabkan folikel melepaskan sel telur. Ini adalah ovulasi. Selama waktu ini, kadar estrogen dan progesteron memuncak.

Pada fase luteal, kadar hormon luteinizing dan follicle-stimulating keduanya menurun. Progesteron dan estrogen bekerja bersama untuk menebalkan lapisan rahim, jika sel telur dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi selama siklus, kadar progesteron dan estrogen menurun, yang menyebabkan lapisan rahim rusak, dan menstruasi dimulai sekali lagi.

Siklus menstruasi terdiri dari serangkaian kompleks perubahan fisiologis dalam tubuh wanita. Lima hormon utama siklus menstruasi memainkan peran penting dalam menyebabkan perubahan ini. Semua hormon berfungsi bersama untuk memungkinkan proses ini berlanjut dengan benar dan memastikan kesehatan reproduksi.