Gejala migrain pada anak-anak dapat bervariasi berdasarkan jenis migrain, tetapi ada banyak yang umum terjadi terlepas dari jenisnya. Gejala dasarnya termasuk sakit kepala berdebar, kulit kepala yang lembut, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan lekas marah. Secara umum, migrain pada anak-anak muncul dalam empat fase – prodrome, aura, sakit kepala, dan postdrome – masing-masing dengan rangkaian gejala yang unik.
Indikator utama migrain pada anak-anak adalah sakit kepala berdenyut atau berdenyut di bagian depan atau di kedua sisi kepala. Kulit kepala mungkin juga terasa nyeri, terutama di area di mana sakit kepala paling parah. Banyak anak juga mengalami kepekaan terhadap cahaya dan suara. Tanda-tanda umum lainnya termasuk lekas marah, kulit pucat, dan keinginan untuk berbaring.
Fase pertama migrain pada anak-anak disebut fase prodromal atau premonitory, yang mendahului serangan migrain hingga 24 jam. Anak-anak dalam fase ini dapat mengalami perubahan suasana hati seperti lekas marah, gembira, dan depresi. Mereka mungkin lebih banyak bicara atau menarik diri dari biasanya. Juga, mereka dapat mengalami peningkatan atau penurunan nafsu makan dan rasa haus dan telah mengganggu tidur. Anak-anak yang sering mengalami migrain sering kali menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda atau salah, tetapi mereka mungkin mengalami kesulitan untuk menjelaskan dengan tepat apa yang sedang terjadi.
Fase kedua melibatkan aura, meskipun biasanya hanya terjadi pada sekitar 10% hingga 20% anak-anak yang mengalami migrain. Fase ini terjadi segera sebelum atau bersamaan dengan sakit kepala, dan gejala yang sangat bervariasi berlangsung antara lima dan 20 menit. Migrain pada anak-anak selama fase ini dapat menyebabkan mereka melihat aura visual, yang bergerak atau berubah bentuk. Berbagai jenis aura termasuk penglihatan kabur, garis zigzag, percikan atau kilatan cahaya, titik hitam, dan pola warna. Gejala tambahan yang mungkin dialami anak-anak adalah perubahan waktu, perasaan seperti mimpi, kehilangan perhatian, kebingungan, dan pelupa.
Sakit kepala terjadi pada fase ketiga dan dapat berlangsung dari 30 menit hingga 48 jam, meskipun biasanya berlangsung kurang dari empat jam. Ada banyak gejala selain yang bisa timbul bersamaan dengan sakit kepala, seperti mual, menggigil, anoreksia dan muntah, diare dan sembelit. Gejala lebih lanjut mungkin kepekaan terhadap cahaya, suara, dan bau, serta kehilangan memori dan kebingungan.
Postdrome, yang merupakan fase terakhir, terjadi setelah serangan migrain berlalu dan dapat berlangsung dari jam ke hari. Migrain fase keempat pada anak-anak ini biasanya membuat mereka merasa lelah dan lemah. Namun, dalam beberapa kasus, anak-anak mungkin merasa gembira dan memiliki gelombang energi.