Apa Penyebab Paling Umum Keguguran Trimester Kedua?

Salah satu penyebab paling umum dari keguguran trimester kedua adalah kelainan kromosom pada janin. Penyebab lain dapat mencakup masalah dengan kehamilan, masalah medis dengan ibu, dan cacat lahir bawaan seperti cacat jantung. Risiko keguguran selama trimester kedua sangat rendah, dan dalam banyak kasus, keguguran pada saat ini tidak dapat dicegah. Wanita yang mengalami beberapa kali keguguran mungkin ingin mempertimbangkan pemeriksaan medis untuk mengidentifikasi penyebabnya.

Kelainan kromosom adalah penyebab utama keguguran pada saat ini dalam kehamilan. Dalam beberapa kasus, janin benar-benar meninggal selama trimester pertama tetapi diagnosisnya terlewatkan, situasi yang dikenal sebagai keguguran yang terlewatkan. Cacat lahir, seperti kelainan jantung yang parah, adalah penyebab umum lainnya. Masalah dengan kehamilan, seperti kelainan plasenta, leher rahim yang melemah, dan persalinan prematur semuanya bisa menjadi penyebabnya.

Trauma perut, seperti pukulan atau benturan keras, dapat menyebabkan keguguran, seperti halnya infeksi, bahkan jika itu terjadi di tempat lain di tubuh. Gangguan pembekuan darah dapat meningkatkan risiko keguguran. Keguguran trimester kedua juga telah dikaitkan dengan anomali anatomi rahim, bersama dengan kondisi seperti fibroid. Tes prenatal tertentu seperti pengambilan sampel chorionic villus dan amniosentesis juga dapat meningkatkan risiko. Sebelum menyetujui pengujian tersebut, pasien akan diberikan informasi tentang risiko untuk membantu mereka memutuskan apakah pengujian tersebut sesuai untuk mereka.

Kehilangan kehamilan yang terjadi antara 12 dan 20 minggu dianggap sebagai keguguran. Setelah itu, diklasifikasikan sebagai kematian neonatus atau lahir mati. Gejala keguguran atau lahir mati dapat mencakup kram, pendarahan, mual, dan keluarnya abortus, bahan yang terkait dengan janin dan plasenta. Penting untuk menerima perawatan medis untuk keguguran, karena ada kemungkinan bahan tertinggal di dalam rahim, di mana hal itu akan menyebabkan infeksi yang berpotensi mengancam jiwa. Setelah keguguran, wanita biasanya disarankan untuk beristirahat agar tubuh mereka pulih, dan beberapa wanita memilih untuk mencari konseling genetik untuk mempelajari lebih lanjut tentang keguguran atau konseling psikologis untuk membantu mereka memproses emosi yang terkait dengan keguguran.

Keguguran trimester kedua bisa sangat traumatis bagi orang tua. Orang-orang biasanya mulai berbagi berita tentang kehamilan pada trimester kedua, dan mungkin sulit untuk memberi tahu keluarga dan teman tentang kehilangan tersebut. Dukungan untuk orang yang baru pulih dari keguguran bisa sangat bermanfaat; mengirim kartu belasungkawa, menawarkan bantuan dengan tugas dan tugas lainnya, menyediakan pengasuhan anak untuk orang tua dengan anak-anak yang ada, dan gerakan lainnya sering dihargai.