Apa itu Prostaglandin?

Istilah prostaglandin mengacu pada setiap anggota kelas biokimia yang disintesis oleh asam lemak esensial yang mengandung rantai 20 atom karbon, serta cincin 5-karbon. Jalur utama prostaglandin adalah asam linoleat omega-6 tak jenuh ganda dan asam alfa-linolenat omega-3 tak jenuh ganda. Yang pertama terjadi dengan pengenalan asam dihomo-y-linolenic (DGLA), yang diperoleh dari daging organ. Yang lain diprakarsai oleh asam arakidonat, yang ditemukan secara eksklusif dalam lemak hewani dan rumput laut. Ini adalah struktur asam arakidonat yang berkontribusi untuk membentuk cincin 5 anggota.

Definisi prostaglandin yang lengkap harus mencakup fakta bahwa agen-agen ini sebenarnya adalah hormon, meskipun mereka tidak secara resmi diklasifikasikan seperti itu. Faktanya, prostaglandin membentuk berbagai subset dari beberapa keluarga besar produk sampingan asam lemak, termasuk leukotrien, tromboksan, lipoksin, dan prostasiklin. Dipasangkan dengan tromboksan dan prostasiklin, prostaglandin membentuk kelas hormon spesifik jaringan yang dikenal sebagai eikosanoid. Namun, meskipun agen-agen ini berperilaku sebagai pembawa pesan kimia dan dianggap sebagai komponen pengatur utama dari hampir setiap sel, mereka tidak bersirkulasi melalui aliran darah seperti halnya hormon. Sebaliknya, mereka tetap tinggal di sel tempat mereka diproduksi.

Fungsi prostaglandin tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diketahui bahwa mereka adalah kunci dari sejumlah proses metabolisme yang menakjubkan. Misalnya, mereka terlibat dalam pengangkutan kalsium, mengatur respons inflamasi, dan sangat penting untuk pembelahan dan replikasi seluler. Prostaglandin juga mempengaruhi trombosit, yang berarti bahwa mereka membantu mengatur pembekuan. Mereka juga merangsang pelebaran dan kontraksi sel otot polos. Selain itu, prostaglandin berperan dalam kesuburan.

Alasan aktivitas yang begitu beragam dan kompleks ini disebabkan oleh fakta bahwa sembilan reseptor prostaglandin yang telah diidentifikasi, yang masing-masing menempati berbagai jenis sel. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pengobatan prostaglandin di masa depan cukup menjanjikan dan dampaknya mudah dikenali. Kemampuan untuk secara selektif merangsang atau menghambat aktivitas prostaglandin mungkin dapat digunakan untuk mencegah dan/atau mengobati berbagai macam penyakit. Faktanya, para peneliti telah menemukan bahwa prostaglandin spesifik tampaknya menawarkan perlindungan dari penyakit pembuluh darah dan stroke. Jenis terapi ini juga dapat bermanfaat bagi mereka yang menderita gangguan peradangan, seperti asma, lupus, dan radang sendi.

Prostaglandin tidak spesifik untuk tubuh manusia dengan cara apapun. Faktanya, mereka aktif di hampir setiap bentuk jaringan hidup. Ini meluas ke hewan, serangga, kerang, dan bahkan karang.