Apa Gejala Herpes yang Berbeda?

Herpes adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penyakit ini paling sering memanifestasikan dirinya di mulut atau alat kelamin seseorang, dalam bentuk benjolan gatal, luka terbuka, dan lecet. Selain lepuh dan lesi yang terlihat dan sering menyakitkan, gejala herpes mungkin termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan yang berlebihan, nyeri otot, dan sulit buang air kecil. Saat ini tidak ada vaksinasi terhadap virus herpes simpleks, dan tidak ada obat yang diketahui untuk orang yang menderita, meskipun obat dapat diresepkan oleh dokter yang memenuhi syarat untuk meredakan gejala herpes.

Virus herpes mengambil dua bentuk utama, HS1 dan HS2. Orang yang tertular HS1 sering menderita wabah herpes di atau dekat mulut mereka. Tingkat keparahan gejala HS1 bervariasi dari orang ke orang, meskipun banyak orang mengalami luka yang menyakitkan di bibir dan bagian dalam mulut, yang biasa disebut luka dingin atau lepuh demam. Selain munculnya luka ini, gejala herpes oral mungkin termasuk pembengkakan kelenjar di tenggorokan, gusi yang teriritasi, demam, dan nyeri otot. Karena herpes melemahkan sistem kekebalan, banyak orang dengan virus menjadi lebih rentan terkena pilek.

HS2 mengacu pada herpes genital, yang dapat menyebabkan lesi yang menyakitkan di dalam, di, dan di sekitar alat kelamin seseorang. Orang dengan HS2 mungkin mengalami buang air kecil yang menyakitkan dan keluarnya cairan yang tidak biasa dari organ seksual mereka. Kulit di sekitarnya bisa menjadi iritasi dan gatal, dan kelenjar getah bening di selangkangan bisa membengkak. Gejala fisiologis tambahan bisa mirip dengan gejala HS1, termasuk kelelahan dan nyeri otot. Herpes genital dapat terlihat selama berminggu-minggu, dan wabah dapat sering kambuh.

Beberapa resep dan obat bebas dapat meringankan gejala herpes. Krim topikal untuk luka dingin dan herpes genital tersedia di sebagian besar apotek dan toko obat. Dokter dapat meresepkan anestesi topikal yang lebih kuat, atau pil dan obat antivirus intravena untuk kasus yang parah. Obat topikal umumnya hanya digunakan jika seseorang mengalami wabah, tetapi pil dan obat lain mungkin diresepkan untuk penggunaan sehari-hari, terlepas dari apakah seseorang mengalami gejala atau tidak.

Seseorang yang mengenali gejala herpes harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan. Seorang dokter berpengetahuan dapat melakukan diagnosis klinis untuk mengkonfirmasi herpes, dan meresepkan pengobatan yang sesuai. Orang yang menggunakan perawatan yang tepat sering menikmati rentang waktu yang signifikan tanpa wabah, dan dalam beberapa kasus, gejala fisik hilang sepenuhnya. Karena herpes dapat menyebar ke orang lain, bahkan ketika gejalanya tidak terlihat, penting untuk mengikuti perintah dokter.