Apa itu Pengawetan Daging?

Ada banyak metode pengawetan daging yang berbeda, mulai dari pengeringan hingga pengawetan garam hingga penambahan gula untuk mengawetkannya. Tujuan pengawetan daging adalah untuk menambah lama waktu agar daging tetap segar, sehat, dan bebas bakteri untuk dikonsumsi manusia. Daging diawetkan menggunakan banyak proses berbeda. Proses pengawetan daging tertentu sangat ditentukan oleh daging tersebut akan digunakan untuk apa saat dikonsumsi. Apa pun prosesnya, pengawetan daging dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang mengonsumsi daging dari tertular penyakit bawaan makanan.

Bagian terpenting dari setiap proses pengawetan daging adalah memastikan tidak ada nutrisi yang hilang. Tentu saja, menjaga rasa dan tekstur merupakan faktor penting juga. Proses pengawetan daging tertentu yang dipilih untuk semua jenis daging paling sering ditentukan oleh tujuan penggunaan daging setelah diawetkan. Misalnya, mengeringkan daging sapi bukanlah proses yang baik untuk daging yang akan digunakan untuk memanggang. Daging kering akan lebih baik disajikan saat merencanakan daging yang akan dimakan tanpa proses memasak atau sebagai bagian dari resep daging cincang, misalnya.

Pengawetan daging tidak hanya menambah umur daging, tetapi pada proses pengawetan tertentu juga ditambahkan rasa. Misalnya, mengasapi sepotong daging untuk mengawetkannya memberikan kualitas kekayaan yang tidak dimiliki oleh daging yang tidak diasapi. Daging asap dinikmati oleh banyak orang dan dipilih hanya karena rasanya. Berbagai jenis kayu menambahkan rasa yang berbeda pada daging. Mengawetkan daging dengan garam dan rempah-rempah juga akan cenderung meningkatkan rasa daging.

Metode pengawetan daging tertua adalah pengeringan. Udara hangat dengan perkiraan tingkat kelembaban 30 persen adalah optimal untuk pengeringan daging. Hari pertama daging dikeringkan akan menjadi hari di mana kehilangan air paling banyak akan terjadi. Setelah itu, air akan terus berkurang, hanya pada tingkat yang jauh lebih lambat. Pengawetan daging menggunakan proses pengeringan sangat mengurangi berat dan massa daging, karena sebagian besar berasal dari keberadaan air.

Pengawetan daging, juga dikenal sebagai pengawetan, mencakup proses penambahan perasa dan rempah-rempah, yang pada gilirannya mengawetkan daging. Pembuatan sosis adalah salah satu contoh pengawetan daging yang dimulai sebagai proses yang tujuan utamanya adalah agar daging bertahan lebih lama dan rasanya lebih enak setelah dikonsumsi. Pengawetan daging juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia nitrat dan nitrit. Pembunuh bakteri ini juga memberikan rasa dan warna pada daging yang tidak akan dikonsumsi pada hari dipanen dari hewan.