Minyak inti sawit adalah minyak yang diekstraksi dari biji kelapa sawit, pohon asli Afrika dan banyak dibudidayakan di Afrika dan sebagian Asia. Buah yang mengelilingi biji juga bisa diperas minyaknya. Tergantung di mana seseorang tinggal, mungkin mudah atau sulit untuk mendapatkan minyak inti sawit murni, tetapi produk yang mengandung minyak ini seringkali tersedia secara melimpah.
Minyak ini tidak terlalu sehat. Ini sangat tinggi lemak jenuh, dan rendah asam lemak esensial, menjadikannya tambahan yang buruk untuk diet. Minyak sawit murni yang diekstraksi dari buah di sekitar biji sebenarnya lebih sehat, tetapi minyak inti sawit murah dan tersedia di banyak daerah, menjadikannya alternatif yang menarik untuk minyak sawit yang lebih sehat dan seringkali lebih mahal.
Seperti minyak lainnya yang sangat tinggi lemak jenuhnya, minyak inti sawit biasanya padat pada suhu kamar, dan dapat menahan panas yang sangat tinggi. Di beberapa bagian Afrika dan Asia, ini adalah minyak goreng yang umum digunakan, dan juga dapat digunakan dalam kosmetik. Banyak produsen kosmetik menggunakan minyak ini sebagai pengganti murah untuk hal-hal seperti minyak kelapa dan shea butter. Meskipun tentu saja menyelesaikan pekerjaan, ia memiliki manfaat kosmetik yang lebih sedikit daripada bahan-bahan yang lebih mahal, dan beberapa orang menemukan bahwa itu menambahkan tekstur yang agak berminyak.
Ada beberapa cara untuk mengekstrak minyak inti sawit dari bijinya, mulai dari metode tradisional yang melibatkan memanggang bijinya, memecahkannya, dan menggilingnya untuk mengekstrak minyaknya hingga metode yang lebih modern yang dirancang untuk mengekstrak setiap tetes minyak yang mungkin. dari biji. Beberapa produsen juga menggunakan proses distilasi fraksional untuk memisahkan minyak menjadi berbagai komponen yang dapat dijual secara terpisah, memaksimalkan keuntungan mereka.
Minyak inti sawit juga hadir dengan masalah lingkungan. Di beberapa wilayah di dunia, hutan hujan asli telah ditebangi untuk membuka jalan bagi penanaman kelapa sawit, berkat meningkatnya permintaan akan minyak kelapa sawit. Selain digunakan dalam memasak dan barang-barang perawatan pribadi, minyak ini juga dapat disuling menjadi biofuel, dan karena biayanya yang rendah, banyak produsen biofuel telah beralih ke minyak sawit dan minyak inti sawit. Pembukaan hutan hujan untuk perkebunan kelapa sawit memiliki dampak lingkungan yang jelas, dan di beberapa daerah, biaya inti sawit dan minyak sawit telah naik begitu tinggi, berkat permintaan, sehingga orang tidak mampu membeli minyak ini untuk memasak.