Apa itu Xylitol?

Xylitol adalah karbohidrat terhidrogenasi alami yang dalam bentuk murni menyerupai kristal putih dan dapat digunakan sebagai pengganti gula atau pemanis buatan. Ini dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran tertentu, yang meliputi jagung, gandum dan beri, serta di kulit pohon birch. Selain itu, manusia menghasilkan jumlah xylitol setiap hari ketika tubuh memecah karbohidratnya.

Kata “xylitol” berasal dari bahasa Yunani. Ini adalah kombinasi dari kata Yunani “xylos,” yang berarti kayu, dan akhiran “itol,” yang berarti alkohol. Xilosa dapat diisolasi dari sumber kayu dan dihidrogenasi. Ini menjelaskan mengapa xylitol diklasifikasikan sebagai gula alkohol. Contoh lain dari kelompok ini termasuk gliserol dan sorbitol.

Xylitol ditemukan pada akhir 1800-an berdasarkan penelitian ahli kimia dari Perancis dan Jerman. Pada tahun 1960-an, xylitol mulai populer digunakan sebagai pemanis alternatif bagi penderita diabetes karena tubuh tidak memerlukan insulin untuk memproses zat tersebut, seperti halnya gula. Xylitol juga memberikan rasa manis tanpa rasa yang tidak enak. Pada akhir abad ke-20, itu telah menjadi aditif umum untuk produk makanan diet khusus, menjadikannya alkohol gula paling populer di dunia.

Alasan tambahan untuk popularitas xylitol adalah kemiripannya dengan gula meja, atau sukrosa, tetapi tidak memiliki tingkat kemanisan sukrosa. Sementara 1 sendok teh karbohidrat terhidrogenasi memiliki sekitar 10 kilokalori (kkal), jumlah gula meja yang sama menawarkan 15 kkal. Jadi xylitol mengandung lebih sedikit energi daripada sukrosa, yang sangat menurunkan dampaknya pada tingkat gula darah penderita diabetes. Selain itu, karena efek buruk dari gula yang berlebihan dan karbohidrat olahan, zat tersebut dapat digunakan untuk mencegah atau memerangi kondisi seperti tekanan darah, penambahan berat badan, kolesterol jahat, kadar gula darah rendah, dan selanjutnya, penyakit jantung, obesitas dan hipoglikemia. .

Penggunaan yang paling terkenal untuk alkohol gula khusus ini adalah dalam permen karet dan permen keras. Ia juga dikenal dengan aplikasi kebersihan mulutnya. Penggunaan seperti itu ditemukan pada tahun 1970-an, ketika para peneliti Finlandia menyarankan bahwa zat tersebut dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi. Secara khusus, xylitol dapat digunakan untuk mengurangi pembentukan plak, membantu menghentikan perkembangan gigi berlubang dan meningkatkan air liur untuk memperbaiki email gigi yang rusak. Ini dapat ditemukan dalam produk gigi seperti pasta gigi, tablet fluoride dan obat kumur.